Program AI Ready ASEAN Sambangi Unisba: Mahasiswa Baru Belajar Coding & AI dalam Satu Jam

SALAMMADANI.COM – Universitas Islam Bandung (Unisba) menjadi salah satu kampus yang berkesempatan menyelenggarakan kelas coding Hour of Code, bagian dari program literasi digital AI Ready ASEAN. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama ASEAN Foundation dengan Ruangguru Foundation serta mendapat dukungan Google.org sepanjang 2025–2026.
Dalam kelas tersebut, sekitar 2.000 mahasiswa baru Unisba diajak mengenal dasar-dasar pemrograman secara interaktif hanya dalam waktu 60 menit.
Melalui platform Hour of Code, program ini dikemas sederhana dan ramah bagi pemula, termasuk peserta yang sama sekali belum memiliki pengalaman di bidang teknologi informasi. Dengan metode berbasis gim, simulasi, serta latihan pemecahan masalah, mahasiswa diperkenalkan pada logika dasar pemrograman sekaligus konsep awal kecerdasan buatan (AI).
Laporan We Are Social & DataReportal Indonesia 2024 menunjukkan 90 persen generasi muda Indonesia aktif di internet. Namun, survei Kemendikbudristek dan Katadata Insight Center 2023 mengungkap hanya 8,1 persen yang memahami coding dasar.
“Fakta ini memperlihatkan masih ada kesenjangan keterampilan digital yang harus segera dijawab. Hour of Code adalah salah satu cara efektif memperkenalkan coding kepada masyarakat, meski tanpa latar belakang teknis,” ujar Arman Wiratmoko, Chief Financial Officer Ruangguru.
Pelaksanaan di Unisba menegaskan bahwa belajar coding dapat dilakukan siapa saja, kapan saja. Para peserta memulai dengan pengenalan logika dasar seperti sequencing, looping, hingga conditional statements, lalu menerapkannya untuk menggerakkan karakter dalam gim edukasi.
Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pembelajaran, Ruangguru Foundation menyediakan modul lanjutan secara gratis. Materinya meliputi Etika AI, pembuatan prompt sesuai kebutuhan, pemanfaatan AI untuk menghasilkan konten, hingga berbagai topik literasi digital lain.
Selain itu, tersedia pula kesempatan mengikuti training of trainers (ToT) gratis bagi yang memenuhi syarat, dengan peluang menjadi Master Trainer. Persyaratannya: berusia minimal 15 tahun, memiliki perangkat dengan akses internet, aktif di komunitas, serta pernah terlibat dalam kegiatan literasi digital atau teknologi. Peserta yang menuntaskan pelatihan selama minimal 20 jam akan mendapatkan sertifikat resmi dari ASEAN Foundation dan Ruangguru Foundation.
Kegiatan ini juga menghadirkan Najwa Nur Awalia, peserta Clash of Champions Season 1 sekaligus Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2024. Dalam sesi talks, Najwa berbagi inspirasi seputar pengembangan diri bagi mahasiswa baru yang tengah menapaki perjalanan akademik mereka.
Kolaborasi Strategis Unisba & Ruangguru
Wakil Rektor III Unisba, Dr. Amrullah Hayatudin, S.H.I., M.Ag., menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari tawaran Ruangguru dan dinilai sesuai dengan kebutuhan mahasiswa baru. Terlebih sejak 16 Juni 2025, Kemendikbudristek telah menerbitkan panduan pemanfaatan AI untuk mendukung pembelajaran.
“Program ini sangat relevan dengan visi Unisba. Apalagi Rektor mengusung gagasan ‘IMAN’ (Islamic Spirit, Maintaining Sustainability, Adaptability, National & Global Excellence). Salah satu poin pentingnya adalah adaptability, yakni kemampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hal ini juga sejalan dengan semangat mujaddid dalam tagline 3M Unisba, yang berarti inovator atau pembaharu. Untuk bisa menjadi inovator tentu harus bergerak selaras dengan kemajuan teknologi,” ungkapnya.
Amrullah menambahkan, manfaat utama bagi mahasiswa adalah kesempatan memahami pemanfaatan AI secara bijak untuk menunjang penyelesaian studi mereka, dengan tetap mengacu pada pedoman resmi kementerian.
Ia pun berharap, kerja sama ini kelak tidak hanya dirasakan mahasiswa baru, melainkan juga diperluas untuk dosen. “Kami ingin mahasiswa memiliki pandangan terbuka terhadap perkembangan teknologi. Harapannya, mereka tidak menjadi budak teknologi, melainkan menjadikannya sebagai sarana meraih prestasi dan cita-cita,” tuturnya.
AI Ready ASEAN merupakan program regional yang digagas ASEAN Foundation bersama mitra lokal di seluruh negara anggota ASEAN, termasuk Ruangguru Foundation di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan literasi digital dan AI, membekali masyarakat dengan keterampilan dasar hingga tingkat lanjut, serta memastikan penggunaan teknologi berjalan inklusif dan etis.
Di Indonesia, Ruangguru menargetkan mampu menjangkau hingga 1 juta peserta pembelajaran coding dan AI secara gratis. Kegiatan Hour of Code bersama Unisba menjadi salah satu langkah penting untuk memperluas akses pendidikan digital, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Selain mendapat pengalaman pertama belajar coding, peserta juga bisa terhubung dengan jaringan AI Ready ASEAN di Asia Tenggara. Ruangguru Foundation turut menjamin keberlanjutan pembelajaran dengan memberikan akses gratis ke kursus online, komunitas belajar aktif yang rutin menggelar webinar, serta mentoring dari relawan dan pengajar berpengalaman.(gifa/png)