SIAPA bilang hubungan intim hanya untuk usia produktif? Faktanya, orang-orang yang berusia di atas 60 tahun atau yang kerap disapa lansia tetap perlu berhubungan intim, lho. Bahkan, seks menjadi salah satu aktivitas yang tetap dilakukan oleh para lansia untuk menjaga agar hubungan tidak membosankan dan tetap harmonis. Meskipun, tentu saja, ritme hubungan intim untuk lansia dan usia muda tidaklah sama.
Hasil survei yang dilakukan oleh Michigan University membuktikan bahwa sebanyak 40 persen lansia yang hidup di Amerika Serikat masih rutin melakukan hubungan intim. Beberapa responden pun mengakui, bahwa berhubungan intim di usia lanjut tetap penting untuk menjaga kualitas hubungan yang mereka jalani.
Pentingnya Hubungan Intim untuk Lansia
Lalu, mengapa seks masih menjadi hal penting untuk lansia? Berikut beberapa alasan medisnya:
- Usia Tidak Menjadi Penghalang untuk Melakukan Hubungan Intim
Rachel Needle, seorang ahli kejiwaan dari Center for Marital and Sexual Health mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang, hubungan intim yang dilakukan bisa menjadi semakin bergairah. Ini menunjukkan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk pasangan melakukan hubungan intim. Bahkan, studi pun menunjukkan bahwa hubungan intim yang dilakukan oleh lansia justru lebih berkualitas dibandingkan dengan pasangan yang masih berusia produktif.
- Wanita Tidak Perlu Takut Hamil
Wanita berusia lanjut cenderung takut untuk hamil lagi ketika berhubungan intim. Tidak mengherankan, karena kehamilan di usia lebih dari 40 tahun memang memiliki risiko tinggi, baik untuk ibu maupun janin. Belum lagi dengan kekhawatiran akan menopause atau tak lagi mengalami masa subur. Namun, ini tidak perlu menjadi penghambat, karena justru dengan menopause, wanita lansia bisa tetap berhubungan intim tanpa perlu takut hamil.
- Menurunkan Risiko Berbagai Penyakit Berbahaya
Ternyata, melakukan hubungan intim bagi lansia memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa tetap melakukan hubungan seksual akan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner bagi lansia. Selain itu, tingkatan stres para lansia yang masih melakukan hubungan seksual pun lebih rendah dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukannya.
- Membuat Tidur Menjadi Lebih Nyenyak
Ketika mencapai klimaks, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin yang berfungsi untuk menimbulkan rasa relaks dan kantuk. Kondisi ini membuat pasangan akan mendapatkan tidur lebih nyenyak selepas berhubungan intim. Tidur yang nyenyak akan menjadikan tekanan darah dan berat badan lebih stabil, serta mengurangi rasa cemas dan deperesi.
- Rasa Percaya Diri Turut Meningkat
Faktanya, lansia yang tidak lagi melakukan hubungan intim bersama pasangan mengaku tidak lagi percaya diri. Padahal, justru dengan melakukan hubungan seksual, kepercayaan diri akan lebih meningkat. Setidaknya inilah yang dikatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Texas. Pun ahli seks asal Inggris, Gina Ogden, Ph.D menuturkan bahwa tidak hanya diawali dengan ketertarikan dan rasa cinta, hubungan intim yang lebih berkualitas juga membutuhkan rasa percaya diri.
Itulah beberapa alasan mengapa lansia masih tetap harus melakukan hubungan intim meski usia tak lagi muda. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga stamina dan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan asupan vitamin.**(Sumber: Halodoc/bnn/jit)