Wisuda UIN Bandung, Menag: Pintu Masuk Pengabdian Masyarakat
SALAMMADANI. COM 11/08/2020) – UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar wisuda ke-78. Proses wisuda digelar secara virtual dan diikuti sekitar 800 wisudawan.
Menteri Agama Fachrul Razi dalam sambutannya berpesan bahwa prosesi wisuda adalah pintu masuk mahasiswa untuk mengabdi secara lebih luas di tengah masyarakat dan mendedikasikan diri kepada nusa dan bangsa.
“Wisuda adalah pintu masuk ke tengah-tengah masyarakat, pintu untuk mengabdi dan mendedikasikan diri kepada nusa dan bangsa,” tegas Fachrul Razi pada gelaran wisuda ke-78 UIN SGD Bandung melalui zoom, Minggu (09/08).
Kepada wisudawan, Menag menyampaikan apresiasi atas diselesaikannya proses belajar di kampus. Menurutnya, untuk sampai diwisuda, tentu banyak tangan dan tantangan yang telah dihadapi. Maka, berterima kasihlah kepada mereka-mereka yang sudah terlibat didalamnya.
Menag minta para wisudawan terus mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi tantangan zaman. Tantangan tersebut antara lain era disrupsi dan revolusi industri 4.0, juga tantangan ekstrimisme dan radikalisme.
“Tantangan-tantangan tersebut harus dihadapi dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai saudara-saudara justru terlindas. Saya yakin, kampus sudah membekali saudara-saudara dengan berbagai ilmu dan pengetahuan untuk menghadapi itu semua,” kata Menag.
Sebelumnya, Ketua Senat UIN SGD Bandung, Nanat Fatah Natsir mengingatkan alumni UIN SGD untuk dapat menjadi teladan di lingkungan sosialnya masing-masing. Nanat berharap para alumni juga dapat menjadi pembuka lapangan pekerjaan, wirausahawan, ataupun entrepreneur handal. Setidaknya, alumni bisa berbuat hal yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara.
Pada wisuda ke-78 UIN SGD Bandung ini, ada 36 lulusan yang didaulat sebagai wisudawan terbaik. Salah satunya adalah Siti Rodiah dari Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dengan IPK 3,71. Bersama orangtuanya, Siti dipanggil ke depan panggung untuk mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa inspiratif berupa netbook dan beasiswa kuliah S2 dari Rektor UIN SGD Bandung, Mamud.
Meskipun berada dalam keterbatasan ekonomi, tetapi perempuan asal Malangbong Garut yang pernah bekerja sebagai pencuci piring di Rumah Makan dan penjual gorengan ini berhasil menyelesaikan studi selama 3,5 tahun dengan prestasi yang membanggakan.
Selamat kepada seluruh wisudawan/ti ke-78 UIN Sunan Gunung Djati Bandung! Jadilah bagian masyarakat yang dapat berfikir jernih, arif dan bijak. Jangan menjadi bagian dari masalah, akan tetapi justru menjadi bagian dari solusi yang dihadapi bangsa.(m arif efendi/ask)