Kuliner

Mengkaji Rantai Pasokan Kopi Indonesia

Bukan Mata Pencarian Utama

SALAMMADANI.COM – Setelah sukses menyelenggarakan episode pertama dengan peserta internasional yaitu Fermentation Training Camp pada 2023, Bandung Coffee Exchange (BCE) memulai rangkaian episode kedua dengan menyelenggarakan diskusi  bertajuk “Examining Indonesia’s Coffee Supply Chain”. Diskusi terbatas yang dilaksanakan pada 15 Juni 2024 ini bertempat di Kozi Coffee 2.0 Budaraa dan dihadiri oleh 33 peserta, melebihi target okupansi tempat yakni 30 orang.

Diskusi ini fokus pada sektor hulu industri kopi namun dalam sudut pandang yang bersinggungan dengan ranah sosial-ekonomi. Pembicara utama pada diskusi ini adalah Dr. Jeffrey Nielson, seorang peneliti yang pernah meneliti rantai nilai kopi dan isu penghidupan petani di Indonesia dari sudut pandang geografi ekonomi. Nielson mengutarakan bahwa pada praktiknya di lapangan, di level petani rakyat, kopi adalah “tabungan” penghidupan tahunan mereka. Sangat jarang kopi dijadikan sumber penghidupan utama. Salah satu indikatornya adalah seringkali petani memilih mengganti tanaman kopi mereka dengan tanaman produksi lain ketika harga atau penghasilan yang mereka dapatkan tidak sesuai harapan.

See also  Jamur Tiram Goreng Krispi

Selain Nielson, diskusi ini juga diisi oleh Michael Utama (Praktisi kopi dan Wakil Ketua SCAI) untuk mendapatkan gambaran mengenai sebaran industri kopi. Diskusi ini juga menghadirkan Enung Sumartini (Mahkota Java Coffee) sebagai representatif para petani kopi di wilayah-wilayah penghasil kopi.

Melalui kegiatan ini, BCE berharap peserta diskusi menjadi lebih memahami lansekap kopi Indonesia. Dengan bisa memahami lansekap ini maka akan lebih memudahkan proses desain ekosistem kopi yang lebih berkelanjutan.(ask/bnn)

Show More

Related Articles

Back to top button