Berita

Unisba Tawarkan Terobosan Nyata Atasi Krisis Sampah Lewat Riset dan Aksi Nyata di Masyarakat

SALAMMADANI.COM – Persoalan sampah yang kian mendesak, khususnya di Jawa Barat dan Kota Bandung, mendapat perhatian serius dari Universitas Islam Bandung (Unisba). Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Unisba terus menghadirkan solusi inovatif berbasis riset dan pengabdian langsung kepada masyarakat.

Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., menekankan bahwa kampus sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab besar menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk kontribusi nyata untuk masyarakat. Ia menyebut bahwa banyak hasil riset dosen Unisba telah melahirkan invensi yang tidak sekadar berhenti di laboratorium, tapi langsung diterapkan di lapangan.

“Ilmu pengetahuan harus berdampak. Inovasi dosen Unisba sudah banyak yang diterapkan dalam program pengabdian masyarakat dan tercatat dalam katalog produk kami,” ungkap Prof. Neni.

Semangat ini juga terlihat dalam seminar nasional bertema “Hijrah Menuju Sadar Lingkungan Bersih: Sinergi Nilai Islam dan Kebijakan Publik dalam Pengelolaan Sampah” yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (Puskaji) Unisba, Rabu (9/7). Isu utama yang dibahas adalah darurat sampah yang menempatkan Jawa Barat, termasuk Bandung, sebagai wilayah dengan volume sampah tertinggi secara nasional.

See also  Kementerian Agama RI dan Dubes AS Perluas Akses Beasiswa Fulbright untuk Indonesia

Dr. Ir. Nugraha, S.T., M.M., IPM., selaku Kepala Bidang Penelitian LPPM Unisba, mengungkapkan bahwa selama lebih dari lima tahun, Unisba aktif mengembangkan teknologi pengelolaan sampah. Beberapa inovasi yang telah dipatenkan antara lain mesin pencacah sampah, mesin pengering maggot, dan insinerator berbasis teknologi plasma.

“Inovasi ini sudah kami aplikasikan di TPS Arcamanik sebagai bentuk kolaborasi nyata antara kampus dan masyarakat,” katanya.

Dekan Fakultas Teknik Unisba, Dr. Ir. M. Dzikron AM, S.T., M.T., IPM., menyoroti pentingnya pengolahan food waste, yang menjadi penyumbang terbesar sampah di Kota Bandung. Bersama Program Studi Farmasi, pihaknya berhasil mengubah limbah makanan dari lima rumah makan Ampera menjadi pakan ternak ekonomis seperti pakan ikan dan unggas berbentuk granul.

See also  Unisba dan STIKes Indramayu Raih Predikat Tim Terbaik dalam Program Kosabangsa 2024

“Setiap hari, kami kumpulkan sekitar 313 kg sisa makanan dan kami proses menjadi produk bernilai tinggi. Kami bahkan sudah menggunakan teknologi plasma dingin yang ramah lingkungan dan lulus uji emisi,” jelasnya.

Apt. Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., dari Prodi Farmasi, menambahkan bahwa pihaknya telah menciptakan metode sederhana untuk menepungkan nasi, sayuran, dan buah. Hasilnya telah lolos uji nutrisi dan sesuai standar nasional untuk pakan ayam broiler.

“Ini bentuk kontribusi keilmuan kami bagi umat. Meski masih prototipe, namun potensinya untuk dikembangkan secara massal sangat besar,” terangnya.

Keberhasilan berbagai inovasi ini tak lepas dari sinergi lintas disiplin antara Fakultas Teknik, Prodi Farmasi, dan LPPM Unisba. Kolaborasi tersebut menjadikan solusi yang dihasilkan tak hanya bersifat teknis, tapi juga aplikatif, berkelanjutan, dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.

See also  Perhutani Bandung Utara Laksanakan Tabur Benih Pinus di Burangrang Selatan

Lebih jauh, Prof. Neni juga menyampaikan bahwa Unisba telah menjalin kemitraan dalam program Kosabangsa Kemendiktisaintek di berbagai daerah seperti Indramayu, Rangkasbitung, dan Subang. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah mesin pencacah batok kelapa untuk pengolahan limbah di Rangkasbitung.

“Unisba siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani isu lingkungan, terutama sampah. Kami memiliki katalog paten dan tim akademik yang solid dari berbagai bidang,” pungkasnya.

Dengan sederet aksi nyata ini, Unisba menegaskan dirinya bukan sekadar kampus yang unggul dalam pengajaran, tetapi juga pionir dalam menghadirkan solusi konkret untuk tantangan masyarakat dan lingkungan sekitar.
(askur/png)

Show More

Related Articles

Back to top button