Berita

Musik Jadi Medium Diplomasi: Koki Ota dan Lukman Rola Satukan Indonesia–Jepang

SALAMMADANI.COM – Diplomasi antarnegara biasanya identik dengan forum resmi, perjanjian kerja sama, atau pertemuan antarpejabat. Namun, ada cara lain yang tak kalah efektif untuk menjalin kedekatan, yakni melalui seni. Musik, sebagai bahasa universal yang mampu menembus batas budaya, kini dijadikan sarana mempererat hubungan dua bangsa: Jepang dan Indonesia.

Langkah ini diwujudkan oleh Koki Ota, seorang penyanyi asal Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang. Dengan mengusung gagasan “Menghubungkan Jepang dan Indonesia Melalui Lagu”, Koki Ota menggandeng musisi Indonesia, Lukman Rola, dalam sebuah kolaborasi kreatif.

Lukman Rola, musisi yang lahir dan besar di Makassar, dikenal luas di kalangan pencinta musik tanah air. Ia memulai perjalanan karier dari balik panggung, sebagai pemain kibor pengiring penyanyi. Namun, kecintaannya pada musik daerah membuatnya terus berkarya, hingga sejak 2009 ia aktif menciptakan lagu-lagu berbahasa Makassar. Namanya kemudian semakin melambung pada 2021 melalui lagu U’rangi Pasangku, yang memperkuat posisinya sebagai salah satu musisi daerah dengan karya yang berhasil menembus pasar nasional.

See also  PPG Kemenag 2025 Dibuka Maret untuk 269 Ribu Guru: Ini Kriterianya

Pertemuan dua talenta dari negara berbeda ini menghasilkan karya lintas budaya berupa single berjudul “Sakura Tercinta”, yang resmi diluncurkan pada 30 September 2025. Proses kreatifnya melibatkan banyak pihak: lirik ditulis oleh Chihiro Fuyumi bersama Lukman Rola, sementara aransemen musik sepenuhnya ditangani oleh Lukman. Adapun peran produser dipercayakan kepada Lisa Heriyati dari Koba Group, yang memastikan kualitas produksi terjaga dengan baik.

Lebih dari sekadar lagu, “Sakura Tercinta” lahir sebagai simbol persahabatan dua negara. “Lagu ini merupakan duet yang memadukan bahasa Indonesia dan Jepang,” tutur Koki Ota. Perpaduan dua bahasa dalam satu harmoni menjadikan karya ini bukan hanya enak didengar, tetapi juga sarat makna tentang bagaimana seni mampu menjadi jembatan antarbangsa.

See also  Untuk Ketiga Kalinya Unisba Gelar Vaksinasi Booster

Koki Ota sendiri telah memperkenalkan dirinya kepada publik Indonesia melalui penampilannya di Jak Japan Matsuri pada 27 September lalu. Ia juga bersiap kembali naik panggung pada Festival Indonesia di Tokyo pada 18 Oktober mendatang, sebagai bentuk konsistensinya dalam menghubungkan dua budaya lewat musik.

Hamamatsu, kota kelahiran Koki Ota, memiliki reputasi global dalam industri musik. Kota ini menjadi markas besar tiga produsen alat musik ternama dunia: Yamaha, Kawai, dan Roland. Tak hanya itu, Hamamatsu juga diakui UNESCO sebagai anggota Jaringan Kota Kreatif di bidang musik, menegaskan posisinya sebagai pusat lahirnya karya-karya berkualitas dunia.

See also  Pemberdayaan Perempuan PKK Desa Cibeureum Wetan: Terobosan Emping Singkong Sangrai

Berangkat dari latar belakang tersebut, Koki Ota menaruh harapan besar pada lagu hasil kolaborasinya dengan Lukman. “Kami berharap melalui musik, dan khususnya lewat Sakura Tercinta, hubungan antara Hamamatsu dan Bandung akan semakin erat,” ungkapnya penuh optimisme.

Dengan demikian, “Sakura Tercinta” bukan sekadar kolaborasi musikal, melainkan wujud diplomasi budaya yang mempertemukan hati dan rasa masyarakat Jepang dan Indonesia melalui lantunan nada dan syair. Lagu ini membuktikan bahwa diplomasi bisa hadir dengan cara yang sederhana, namun tetap memiliki dampak yang mendalam.(noris/png)


Show More

Related Articles

Back to top button