Berita

Unisba Laksanakan PKM di Kampung Adat Kuta: Dorong Tata Kelola Air Bersih dan Mitigasi Kebakaran

SALAMMADANI.COM – Universitas Islam Bandung (Unisba) terus menunjukkan kiprahnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Melalui Program PKM yang didukung pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek), tim dosen dan mahasiswa Unisba turun langsung ke Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis, untuk melaksanakan kegiatan bertema “Pemberdayaan Tata Kelola Air Bersih dan Antisipasi Kebakaran.”

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Ivan Chofyan selaku ketua tim, bersama dua akademisi lainnya, Dr. Imam Indratno dan Dr. Rabiatul Adwiyah. Tidak hanya melibatkan tenaga pendidik, program ini juga mendapat dukungan tenaga muda dari dua mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK), Sena dan Ayu Safira, yang ikut serta dalam setiap rangkaian aktivitas.

Fokus utama program adalah membangun kapasitas masyarakat adat dalam dua hal penting: mengelola air bersih secara berkelanjutan serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran yang kerap menjadi ancaman di kawasan perkampungan tradisional.

See also  Kemenag Targetkan Sertifikasi Guru Melalui PPG Tuntas pada 2026

Selama tiga hari, kegiatan berlangsung dengan intensif. Pada 16 September 2025, tim memfasilitasi diskusi Ability & Willingness to Pay, sebuah forum untuk menggali sejauh mana masyarakat mampu dan bersedia memberikan kontribusi finansial guna menjaga keberlanjutan pengelolaan air bersih.

Keesokan harinya, 17 September 2025, warga dilibatkan dalam Workshop Community-Based Water Governance. Di sini mereka belajar menyusun Standard Operating Procedure (SOP) distribusi air, menentukan mekanisme iuran, sekaligus meresmikan terbentuknya Kelompok Pengelola Air Bersih (KPA). Melalui kelembagaan ini, pengelolaan air bersih diharapkan dapat lebih terorganisasi dan berkelanjutan.

Puncaknya, pada 18 September 2025, masyarakat mengikuti edukasi dan simulasi penanganan kebakaran. Mereka diberi pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), cara mengoperasikan hidran komunitas, serta diarahkan untuk membentuk Relawan Siaga Api. Dengan adanya kelompok ini, warga didorong agar lebih sigap, terlatih, dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana.

See also  Agar Tak Usang, LSP Unisba Adakan Updating Skema Ujikom

Kegiatan PKM Unisba mendapat dukungan dari berbagai pihak. Ketua Adat Kampung Kuta, Sanmarno, Kepala Desa Karangpaningal, Ngudiarto, serta Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Dian Kusdiana, S.IP., M.M, hadir langsung dalam kesempatan tersebut. Kehadiran para tokoh ini sekaligus memperkuat semangat kolaborasi antara masyarakat adat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan tinggi.

Ketua tim PKM, Dr. Ivan, menekankan bahwa program ini merupakan pijakan awal menuju penguatan kelembagaan lokal. Menurutnya, pengelolaan air bersih dan mitigasi kebakaran tidak bisa dilepaskan dari peran serta masyarakat.

“Dengan adanya kelembagaan pengelola air bersih dan relawan siaga api, kami berharap masyarakat Kampung Adat Kuta semakin mandiri dan tangguh dalam menjaga keberlanjutan lingkungan serta keselamatan warganya,” ujarnya.

See also  LSP Unisba: Meskipun Kuliah Daring Tetap Harus Kompeten

Apresiasi juga disampaikan oleh tokoh adat Sanmarno dan Kepala Desa Ngudiarto. Mereka menilai program ini sangat bermanfaat bagi kehidupan warga sekaligus menjaga nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Sementara itu, perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis menilai langkah Unisba ini sejalan dengan agenda pemerintah daerah dalam melestarikan kearifan lokal serta memberdayakan masyarakat adat agar lebih berdaya dan berkelanjutan.

Dengan keterlibatan penuh warga, dukungan pemerintah, serta pendampingan akademisi, kegiatan PKM Unisba di Kampung Adat Kuta tidak hanya sekadar pelatihan. Ia menjadi model nyata bagaimana kolaborasi dapat melahirkan masyarakat yang mandiri, siap menghadapi risiko bencana, sekaligus tetap berpegang pada identitas budaya leluhur.(sani/bnn)

Show More

Related Articles

Back to top button