Berita

Dosen FH Unisba Boyong Penghargaan Outstanding Paper 2025 dari Emerald Literati Awards

SALAMMADANI.COM – Sebuah prestasi gemilang kembali mengharumkan nama Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (FH Unisba). Artikel ilmiah yang ditulis oleh para dosennya berhasil meraih penghargaan Outstanding Paper 2025 pada ajang bergengsi Emerald Literati Awards yang diselenggarakan oleh penerbit internasional Emerald Publishing.

Artikel tersebut berjudul “Revisiting Indonesia Halal Tourism Policy in Light of GATS” dan terbit di Journal of International Trade Law and Policy. Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Neni Ruhaeni, SH., LL.M., bersama Prof. Dr. Efik Yusdiansyah, SH., MH., dan Eka An Aqimuddin, SH., MH.

Eka An Aqimuddin mengungkapkan rasa terkejutnya lantaran artikel itu awalnya hanya ditujukan untuk publikasi ilmiah, tanpa mengetahui bahwa Emerald tengah membuka program penghargaan tahunan. Ia menjelaskan bahwa setiap tahun Emerald menganugerahkan Literati Awards dalam berbagai kategori, salah satunya Outstanding Paper. Beberapa hari sebelum pengumuman resmi, tim menerima email yang memberi kabar bahwa karya mereka terpilih sebagai salah satu artikel terbaik tahun ini.

See also  Kemenag Buka Pengajuan Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren

Eka menyampaikan rasa syukur dan bangganya, sebab penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa riset mereka mendapat pengakuan internasional dan dianggap memberikan pemikiran baru dalam kajian hukum internasional, khususnya di sektor perdagangan jasa.

Dalam artikelnya, tim menelaah bagaimana kebijakan pariwisata halal Indonesia beririsan dengan General Agreement on Trade in Services (GATS)—perjanjian perdagangan jasa di bawah WTO. Melalui pendekatan hukum normatif, para penulis menganalisis ketentuan GATS serta berbagai regulasi daerah yang menjadi dasar kebijakan pariwisata halal di Indonesia.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa banyak aturan daerah mewajibkan sertifikasi halal dalam sektor pariwisata. Menurut Eka, kewajiban ini berpotensi bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam GATS, karena pemerintah daerah tidak memiliki otoritas untuk menetapkan ketentuan yang menyangkut hubungan luar negeri. Situasi tersebut dapat menimbulkan ketidaksinkronan antara kebijakan nasional dan kewajiban internasional, sehingga diperlukan harmonisasi kebijakan di tingkat nasional.

See also  Kemenag Buka Pengajuan Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren

Eka juga menuturkan bahwa hubungan antara pariwisata halal dan rezim perdagangan internasional masih jarang diangkat dalam kajian akademik. Tim pada awalnya menduga isu ini tidak terlalu problematis. Namun, melalui penelitian mendalam, mereka menemukan potensi persoalan yang dapat mempengaruhi posisi Indonesia dalam forum WTO. Penelitian ini merupakan bagian dari seri riset mengenai halal dan hukum internasional yang didanai oleh skema PKLN LPPM Unisba.

Menanggapi capaian tersebut, Eka berharap penghargaan ini menjadi pemantik semangat bagi para akademisi Unisba untuk semakin aktif meneliti dan menulis. Ia menegaskan pentingnya terus mengikuti perkembangan ilmu dan mempublikasikan karya di jurnal bereputasi demi memperluas pengakuan akademik.

See also  Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan, Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama dengan Namibia

Raihan Outstanding Paper 2025 ini sekaligus menunjukkan kontribusi nyata akademisi Unisba dalam wacana hukum internasional, serta memperkuat peran kampus dalam mengembangkan kajian strategis terkait kebijakan nasional dan komitmen global. (askur/png)

Show More

Related Articles

Back to top button