Bekerja Sama dengan PRMN, Fikom Unisba Gelar FGD ‘Moralitas Content Creator’
SALAMMADANI.COM – Masyarakat mempercayai pemberitaan yang ada di media, terutama di media online. Namun media pun kini dianggap dapat menyebarkan hoaks, terutama ketika media diisi oleh content creator (pembuat konten) yang berbeda dengan jurnalis. Hal ini dikarenakan penyebaran hoaks dapat menyebabkan permasalahan terkait kepercayaan masyarakat terhadap suatu isu. Situasi ini menarik tim dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk melakukan penelitian terkait hal tersebut. Karena itu, mereka membuat sebuah penelitian berjudul “Moralitas Content Creator dalam Membuat Konten Populer di Tengah Realitas Hoaks: Studi Kasus pada Mitra PRMN di Jawa Barat.”
Salah satu kegiatan penelitian tersebut adalah dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan mitra Pikiran Rakyat Media Networks (PRMN). Kegiatan yang diikuti 30 mitra PRMN dari Bandung Raya ini dilaksanakan Sabtu (10/8).
“Kami bekerja sama dengan PRMN untuk melakukan penelitian ini karena PRMN telah menerapkan konsep bisnis ekonomi kolaboratif, yakni konsep bisnis media yang menerapkan kolaborasi dengan mitra content creator yang ada di daerah yang tergabung dalam domain utama pikiran-rakyat.com,” ujar ketua tim peneliti dosen Fikom Unisba, Firmansyah, di sela pelaksanaan kegiatan FGD.
Dalam kegiatan FGD tersebut, yang menjadi pemantik diskusi adalah Prof. Dr. Septiawan Santana Kurnia, M.Si yang merupakan salah satu dosen senior di Fikom Unisba dengan moderator Ratri Rizki Kusumalestari, yang juga merupakan dosen Fikom Unisba. Sedangkan anggota tim peneliti yang lain adalah Andalusia Neneng Permatasari (dosen), Arbaiyah Satriani (dosen), Betha Dwi Octaviani dan Ridfiadzi Adreka.
Kegiatan FGD ini dibagi menjadi dua sesi. Pertama FGD dengan seluruh peserta yang terdiri atas para pemimpin redaksi, editor dan content creator dari masing-masing mitra PRMN. Pembahasan yang dilakukan mengenai disinformasi, mal-informasi dan mis-informasi yang terjadi. Pada sesi kedua, peserta FGD dibagi menjadi tiga kelompok sesuai kategori posisi mereka di media masing-masing, yaitu pemimpin redaksi, editor, dan content creator. Pada sesi kedua dilakukan pendalaman materi terkait konsep senang, bahagia dan kepuasan dalam membuat sebuah konten yang disebarkan kepada masyarakat. Selain melakukan FGD, dalam penelitian ini juga akan dilakukan observasi kegiatan yang dilaksanakan para content creator setiap hari.
Menurut Firmansyah, penelitian ini bertujuan untuk mencari formula tentang moralitas para pekerja media, khususnya content creator yang menjadi mitra di media massa media online PRMN ketika bekerja di tengah hoaks yang berlalu-lalang di dunia media. Hasil yang diharapkan dari penelitian yang mendapat hibah dari Kemendikbud-Ristek RI ini adalah standardisasi dalam perekrutan mitra pekerja media, terutama content creator sebagai penghasil berita.(ask/bnn)