Berita

BEM Unisba Mulai Terapkan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Lingkungan Berkelanjutan

BERITA-JABAR.COM – Setelah berhasil menggelar tahap sosialisasi kepada warga Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Tim Mahasiswa Berdampak BEM Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi melangkah ke tahap aksi awal dalam program pengelolaan sampah berbasis lingkungan berkelanjutan pada Selasa (11/11). Tahapan ini menandai dimulainya praktik langsung mahasiswa bersama masyarakat dalam mengolah sampah dapur dan dedaunan agar bernilai ekologis.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh Dr. Ir. M. Satori, M.T., IPU, yang memberikan pemahaman mengenai urgensi pengelolaan sampah organik serta cara memanfaatkan teknologi sederhana dalam keseharian.

Dalam paparannya, Satori menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya dibebankan pada individu, tetapi menjadi kerja kolektif yang menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesadaran sosial. Gagasan ini kemudian menjadi pijakan semangat mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan bersama masyarakat.

See also  Fikom Unisba Susun Renop 2025–2026: Perkuat Mutu dan Daya Saing Akademik

Tahap aksi dimulai dengan pemilahan sampah dapur dan dedaunan kering, yang kemudian dicacah menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah terurai. Cacahan tersebut dimasukkan ke dalam bata terawang yang digunakan sebagai media pengolahan dan dekomposisi alami.

Selanjutnya, tim menyiramkan larutan campuran EM4 dan gula hasil fermentasi 24 jam, yang berfungsi sebagai aktivator alami untuk mempercepat penguraian sekaligus menekan bau tidak sedap. Pada tahap ini, tim juga menambahkan sampah organik lainnya seperti kulit buah dan sisa sayur untuk mengoptimalkan proses fermentasi.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peningkatan kualitas hidup dimulai dari lingkungan terdekat. Di kawasan Compreng sendiri masih banyak sampah pertanian dan sampah rumah tangga yang membutuhkan solusi berkelanjutan,” ujar Dimas Zhafir, Ketua Tim Mahasiswa Berdampak.

See also  Unisba Total Dukung KSTI 2025 di Sabuga ITB

Sebagai bagian dari implementasi program jangka panjang, tim juga menanam Kacang Sacha Inchi di lahan percobaan. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bagi lingkungan karena mampu memperbaiki struktur tanah serta menyerap karbondioksida. Selain itu, pengembangan Sacha Inchi oleh kelompok tani lokal diharapkan mampu mendukung penyediaan pangan bergizi sehingga memberi kontribusi dalam pencegahan stunting.

Melalui sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan tenaga ahli, kegiatan ini diharapkan menjadi bukti nyata bahwa proses pendidikan dapat berjalan selaras dengan aksi lapangan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan.

Tahap berikutnya akan difokuskan pada pemantauan proses penguraian dalam bata terawang serta perawatan tanaman Sacha Inchi agar tumbuh optimal dan memberikan manfaat jangka panjang. (eva/png)

See also  Presiden Jokowi Tunaikan Salat Iduladha 1443 H di Masjid Istiqlal
Show More

Related Articles

Back to top button