Dua Kampung Zakat Diluncurkan Kemenag di Sulawesi Selatan pada Akhir 2024
Menjadi Percontohan untuk Wilayah Lain
SALAMMADANI.COM – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf meresmikan dua Kampung Zakat di Sulawesi Selatan pada Sabtu (28/12/2024). Peresmian tersebut dipimpin oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, dan Desa Bangkalaloe, Kabupaten Jeneponto.
Program Kampung Zakat merupakan hasil kolaborasi antara Ditjen Bimas Islam Kemenag, BAZNAS, Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan pemerintah daerah. Program ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan mendukung pemberdayaan ekonomi umat, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Kampung Zakat adalah bukti nyata bagaimana zakat dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat,” ujar Waryono Abdul Ghafur.
Ia menjelaskan bahwa program ini menitikberatkan pada tiga aspek utama: edukasi dan literasi zakat, pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga solusi untuk berbagai persoalan sosial. Dalam program ini, masyarakat juga mendapatkan pelatihan keterampilan, modal usaha, serta pembentukan kelompok produktif untuk mendukung kemandirian ekonomi,” tambahnya.
Penjabat Bupati Bantaeng, Andi Abubakar, menyatakan apresiasinya atas peluncuran program ini. “Kami optimistis Kampung Zakat bisa menjadi percontohan untuk wilayah lain dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Ali Yafid, menjelaskan bahwa pemilihan Desa Pattaneteang dan Desa Bangkalaloe didasarkan pada tingkat kebutuhan masyarakat, potensi pengelolaan zakat, serta dukungan dari pemerintah daerah. “Harapan kami, masyarakat di kedua desa ini bisa mandiri secara ekonomi, hidup lebih sejahtera, dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain,” ujarnya.
Program Kampung Zakat ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk BAZNAS, Badan Wakaf Indonesia (BWI), LAZ lokal, serta tokoh agama dan masyarakat setempat. Sebelumnya, peluncuran serupa telah dilakukan di Desa Kahayya, Kabupaten Bulukumba, menjadikan program di Sulawesi Selatan sebagai yang kelima.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, seperti Kasubdit Perizinan dan Evaluasi Lembaga Zakat dan Wakaf, Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jeneponto, Dandim 1410 Bantaeng, Ketua BWI Sulsel, pimpinan ormas, serta tokoh agama dan masyarakat.(Ba/Mr/ask/kemenag)