Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan, Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama dengan Namibia

SALAMMADANI.COM – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Namibia, Y.M. Mirza Nurhidayat, resmi memulai masa tugasnya dengan menyerahkan Surat Kepercayaan (Credential Letter) dan Surat Penarikan (Letter of Recall) dari pendahulunya, Dubes Wisnu Edi Pratignyo, langsung kepada Presiden Republik Namibia, Y.M. Netumbo-Nandi Ndaitwah. Prosesi tersebut berlangsung khidmat di Istana Presiden Namibia, Windhoek, pada Rabu (13/8/2025) pukul 09.00 waktu setempat.
Presiden Namibia hadir bersama Acting Menteri Hubungan dan Perdagangan Internasional, Hon. Emma Kantema, yang juga menjabat sebagai Menteri Kesetaraan Gender dan Kesejahteraan Anak, serta sejumlah pejabat senior pemerintah. Dubes Mirza didampingi oleh sang istri, Ny. Maya Mirza, dan PF Politik Protokol dan Konsuler KBRI Windhoek, Mandala S. Purba.
Dalam sambutannya, Presiden Netumbo-Nandi Ndaitwah menyampaikan apresiasi atas penugasan Dubes Mirza, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis bagi Namibia.
“Kami siap memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya di sektor-sektor yang memberi dampak langsung bagi rakyat kedua negara,” ujar Presiden.
Menanggapi hal itu, Dubes Mirza menegaskan komitmennya untuk membawa hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi, dengan fokus pada perdagangan, investasi, pertanian, energi terbarukan, dan pariwisata.
“Kami ingin memastikan kerja sama ini memberi manfaat nyata, tidak hanya di atas kertas,” ujarnya.
Selain membidik peluang di bidang energi, infrastruktur, kesehatan, perikanan, dan keamanan, Dubes Mirza juga menawarkan bantuan hibah kemanusiaan dari Indonesia untuk membantu Namibia mengatasi dampak kekeringan—sebagai bentuk solidaritas antarkedua negara.
Ia turut mengenang momen penting dalam hubungan diplomatik, seperti kunjungan kenegaraan mendiang Presiden Hage Geingob ke Indonesia pada 2018, serta partisipasi Presiden Netumbo-Nandi Ndaitwah di Bali Democracy Forum 2019, yang menjadi tonggak penguatan kemitraan.
Kedua negara pun sepakat untuk memanfaatkan momentum positif ini dengan memfinalisasi sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) di bidang konsultasi politik, pertanian, perikanan, energi, dan pembentukan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral.(Sumber: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Windhoek)