Berita

Fakultas Syariah Unisba Dorong Pengembangan Wisata Syariah di Komunitas Tengger, Bromo

SALAMMADANI.COM — Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di tengah masyarakat Suku Tengger, Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, yang berada di kawasan wisata Gunung Bromo. Kegiatan bertema “Penguatan Pariwisata Syariah Berbasis Kearifan Lokal Suku Tengger” ini dipimpin oleh Dr. Popon Srisusilawati, S.E.I., M.E.Sy., bersama tim dosen dan mahasiswa.

Desa Ngadas yang berada di ketinggian 2.150 mdpl dikenal sebagai desa adat yang masih menjaga tradisi Hindu Tengger. Kendati demikian, wilayah yang juga menjadi pintu utama menuju Bromo ini memiliki peluang besar dalam pengembangan wisata ramah muslim. Potensi tersebut menjadi alasan Unisba hadir untuk memberikan pendampingan.

Dalam sambutannya, Popon menegaskan bahwa konsep pariwisata syariah tidak hanya berkutat pada penyediaan fasilitas ibadah atau kuliner halal. Lebih dari itu, pariwisata syariah menekankan layanan yang etis, aman, higienis, serta bersahabat bagi wisatawan.

See also  Kemenag Libatkan 1.500 Dapur Pesantren untuk Program Makan Bergizi Gratis

“Pariwisata syariah bukan bertujuan mengubah budaya lokal, melainkan meningkatkan mutu layanan wisata agar lebih inklusif dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim,” ujar Popon.

Tim Unisba kemudian memberikan sosialisasi mengenai dasar-dasar pariwisata syariah, standar pelayanan, dan peluang ekonomi yang bisa dikembangkan warga Desa Ngadas. Masyarakat juga diajak terlibat dalam diskusi untuk mengenali potensi wisata yang dapat dipadukan dengan nilai-nilai syariah tanpa meninggalkan jati diri adat Tengger.

Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat

Rangkaian PKM ini mencakup:

  1. Workshop layanan wisata syariah, mencakup etika pelayanan, kebersihan, dan kenyamanan wisatawan.

  2. Pelatihan penyusunan paket wisata ramah muslim, termasuk penyediaan informasi lokasi ibadah, makanan halal, dan penataan homestay sesuai standar kebersihan.

  3. Pengenalan pemasaran digital, agar pelaku usaha lokal mampu mempromosikan wisata Tengger berbasis syariah ke pasar yang lebih luas.

  4. Diskusi pemetaan potensi wisata, mulai dari adat Karo, keindahan lanskap pertanian, hingga aktivitas trekking yang dapat dikemas menjadi paket wisata syariah.

See also  Warga Fikom Unisba Bersyukur Diraihnya Predikat 'Unggul'

Warga dan pelaku usaha wisata setempat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Beberapa pengelola homestay serta pemandu wisata berharap pendampingan ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan muslim, terutama dari Jawa Barat dan daerah lain di Indonesia.

Arah Pengembangan Jangka Panjang

PKM Fakultas Syariah Unisba di Desa Ngadas menjadi titik awal kerja sama berkelanjutan untuk mengembangkan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan di kawasan Tengger.

“Kami ingin membangun model pariwisata syariah yang tetap berakar pada nilai lokal, namun tetap relevan dengan kebutuhan wisatawan masa kini. Konsep ini dapat menjadi nilai tambah bagi kawasan Bromo,” ungkap Popon.

See also  Dosen Manajemen FEB Unisba Jadi Guest Lecturer di Shinawatra University Thailand

Melihat meningkatnya minat terhadap destinasi ramah muslim, Fakultas Syariah Unisba menilai Desa Ngadas berpotensi menjadi contoh harmonisasi antara adat Tengger dan prinsip pelayanan syariah. Diharapkan, program ini mampu membawa manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian budaya yang mereka warisi.(askur/png)

Show More

Related Articles

Back to top button