Berita

Film Akademi Segera Hadir di Kampus Institut Tazkia Bogor

Untuk Pengembangan Dakwah Lintas Generasi

SALAMMADANI.COM  – Perkembangan teknologi informasi yang mendorong perkembangan media sosial  mengubah perilaku  sebagai pengguna utama media sosial. Institut Tazkia sebagai kampus dakwah  berupaya membangun kesadaran pentingnya menggunakan sosial media sebagai media berbagi yang memberikan kebermanfaat bagi umat.

Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Tazkia berkolaborasi dengan Mahakarya Pejuang Subuh (MPS), sebuah usaha dakwah berplatform film, sepakat  mendirikan sebuah Film Akademi di Bogor dengan kampus Tazkia sebagai pusat pendidikannya. Tujuan utama Film Akademi adalah untuk dapat melakukan aktifitas dakwah  menggunakan media film atau video sebagai sarana berdakwah sehingga dapat memberikan wacana baru model dakwah yang kekinian, kreatif, dan menarik semua generasi.

See also  Bappenas Nilai PTKIN Tak Kalah dengan Perguruan Tinggi Umum

Melalui Film Akademi ini, para mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) akan mempunyai kemampuan soft-skill dan hard skill yang seimbang dan siap berkarya secara mandiri serta mempunyai daya saing di industri media. Soft-Skill diberikan secara teori di kampus Tazkia dan hard skill diberikan saat praktik di lapangan melalui Mahakarya Pejuang Subuh di bawah bimbingan Kang Reza Surianegara yang sudah berpengalaman sebagai praktisi perfilman Nasional dan Internasional.

Dalam rangka membangun chemistry antara dosen dan praktisi film, telah diadakan ToT (Training of Trainer) di Kampus Tazkia dengan narasumber utama Kang Reza Surianegara bertujuan membangun kesamaan persepsi antara dunia kampus dan industri(15/5). Kang Reza menyambut gembira dan antusias program ini dan menjelaskan bahwa kampus Tazkia melalui KPI merupakan kampus pertama sebagai film akademi dan juga siap sebagai dosen tamu selama proses pendampingan dalam membangun Film Akademi.

See also  Berihram, 393 Jemaah Haji JKG 42 Mendarat di Jeddah Awali Kedatangan Gelombang Kedua

Sementara Ardhariksa Zukhruf Rektor Institut Tazkia, sangat mendukung adanya program ini karena ke depan mahasiswa akan mendapatkan tantangan besar dalam bersaing di pasar sehingga dibutuhkan ketrampilan khusus. Selain itu rektor juga mengharapkan proyek ini dapat menjadi pilot project di lingkungan Kampus Tazkia agar setiap program studi dapat menjadi Revenue Centre bukan lagi sebagai Cost Centre.

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam terus melakukan pengembangan kemitraan dengan dunia industri terkait, seperti Radar Bogor, PojokSatu, Zis Indosat, Pemda Kaltim, Pemda Riau, Lembaga Zakat, LSP-Inscinema, Pemkot Bogor, Pemkab Bogor, sehingga mahasiswa mendapatkan tempat magang industri (1 semester) sebagai implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). (STP_24/bnn)

See also  Tinjau Fasilitas Produksi Bio Farma, Presiden: Indonesia Mampu Produksi Vaksin Sendiri
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button