Berita

Jadi Bagian Kloter Terakhir di Madinah

Iis: Alhamdulillah Sampai Tanah Suci

MADINAH, SALAMMADANI.COM –  Sebanyak 395 jemaah haji asal Kota Bandung dan Sukabumi mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (8/6/2023), sekitar pukul 02.50 waktu Arab Saudi. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (38) embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 38).

Salah satu di antara jemaah ini, ada warga Bandung yang bernama Iis. Kepada MCH Daker Madinah, dia bercerita bahwa pesawat yang ditumpanginya baru terbang jam 10 malam, dari jadwal semula 17.30 WIB. Namun, Iis tidak mempermasalahkannya. Baginya, bisa sampai di Tanah Suci adalah kenikmatan luar biasa.

“Alhamdulillah bisa sampai ke Tanah Suci, saya mau ibadah haji aja fokus yang mungkin seumur hidup sekali,” katanya setelah melakukan sujud syukur di Bandara AMAA Madinah.

See also  Peringati Hari Perhubungan Nasional, Menhub Minta Pembangunan Transportasi Memberi Dampak Terhadap Ekonomi Wilayah

Hal senada disampaikan jemaah lainnya, Syamsul Azwar (66 tahun). Dia mengaku tidak masalah dengan keterlambatan terbang pesawatnya.

“Kloter sebelumnya, JKS 37, juga mengalami keterlambatan. Jadi enggak terlalu mengganggu dan berpengaruh. Sebab selama menunggu kita mendapat makan sudah cukup,” jelasnya.

Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah haji gelombang pertama yang tiba di Madinah sebanyak 260 kloter, dengan 99.805 jemaah.

Berdasarkan data Siskohat, hingga Rabu (7/6/2023) pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS), jemaah haji Indonesia yang dirawat di Madinah sebanyak 152 orang. Adapun jemaah wafat secara keseluruhan sebanyak 26 jemaah.

See also  Solusi di Kala Pandemi, Kemenperin Bikin Platform Jejaring Industri Alas Kaki

“Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 96 jemaah dan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah sebanyak 56 orang,” kata Zaenal.

Secara bertahap, jemaah haji di Madinah juga sudah mulai diberangkatkan ke Makkah sejak 1 Juni 2023. Proses ini akan berlangsung hingga 16 Juni 2023. Khusus untuk jemaah sakit, mereka akan diberi waktu toleransi 1-2 hari. “Jika sudah siap dan mampu, maka akan disatukan dengan jemaah kloter lain yang juga akan diberangkatkan ke Makkah,” sambungnya.

Namun bila belum sembuh, Jemaah tetap akan dievakuasi ke Makkah bersama tim kesehatan menggunakan mobil ambulans.

See also  Kemenag, Asosiasi, dan Maskapai Bahas Persiapan Umrah 1442H

“Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jemaah sudah diberangkatkan semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Derah Kerja Makkah atau Rumah Sakit di Makkah,” tegas Zaenal. (Lilis Basiradanuwijaya/ask/bnn)

Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Dwi Aji Raharjo

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button