Feature

Jejak Langkah PAIPPK Unisba

Menyulam Inspirasi Pesantren Mahasiswa Hingga UII Yogyakarta

SALAMMADANI.COM — Pagi itu, sinar mentari menyambut rombongan dari Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menginjakkan kaki di kampus megah Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Ini bukan sekadar kunjungan biasa. Bagi tim dari Pendidikan Agama Islam, Pesantren, dan Pengembangan Kepribadian (PAIPPK) Unisba, kunjungan ini adalah bagian dari perjalanan panjang mencari inspirasi terbaik demi satu misi mulia: membangun generasi mahasiswa yang kuat secara spiritual dan tangguh dalam kepribadian melalui program pesantren.

Kunjungan ke Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII menjadi titik akhir dari sebuah rangkaian benchmarking yang telah membawa mereka menyusuri jejak kampus Islam terkemuka lainnya: dari Semarang di mana mereka berdiskusi hangat dengan tim Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai-nilai Islam (LKPI) Unissula, hingga Malang, tempat mereka menggali strategi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

See also  Si ‘Emas Coklat’ Kacang Sacha Inchi Mengandung Omega 3, 6, dan 9

Di UII, sambutan penuh kehangatan dari Direktur DPPAI, Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd., serta timnya, menghadirkan nuansa keakraban yang tak sekadar formalitas. Dalam ruangan yang dipenuhi semangat kolaboratif, dialog pun mengalir lancar. Mereka berbagi kisah sukses dan tantangan, saling membuka praktik-praktik terbaik, dari model pembelajaran hingga solusi konkret menghadapi dinamika mahasiswa masa kini.

Parihat, Kepala Bagian PAIPPK Unisba, tak menutupi rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Kami merasa banyak belajar. Ini bukan hanya tentang metode, tapi tentang semangat membangun karakter keislaman mahasiswa secara menyeluruh,” ujarnya dengan mata berbinar.

Sementara itu, Shindu Irwansyah, Kepala Seksi PAI dan Pesantren, menambahkan dengan nada haru, “Semoga setiap langkah kami dalam mengembangkan pesantren mahasiswa senantiasa mendapat berkah dari Allah SWT. Ini bukan semata tugas struktural, tapi amanah ruhani yang besar.”

Perjalanan ini memang telah sampai di penghujungnya, namun bukan berarti selesai. Justru, inilah awal dari proses panjang transformasi yang akan dibawa pulang ke tanah Parahyangan. Catatan demi catatan, inspirasi demi inspirasi, telah terangkai menjadi bekal berharga untuk mengembangkan program pesantren mahasiswa Unisba yang lebih kontekstual, adaptif, dan menyentuh jiwa.

See also  Cara Cerdik Menghadapi Bayi yang Demam

Benchmarking ini bukan hanya soal membandingkan. Ini adalah proses menyulam ide dan nilai, menjahit jejaring silaturahmi, serta menenun cita-cita besar untuk membentuk generasi muda Islam yang unggul di masa depan.(gifa/png)

Show More

Related Articles

Back to top button