Kades Mandala Mekar Budi Hartono Pimpin Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024
SALAMMADANI.COM – Di lapangan Komplek GMP RW 13 Desa Mandala Mekar digelar peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-79. Kegiatan ini langsung dipimpin Kepala Desa Mandala Mekar Budi Hartono. Hadir pada kegiatan tersebut masyarakat Desa Mandala Mekar, seluruh RT dan RW, aparat desa, BPD, LKMD dan tokoh masyarakat tertentu (tomatsu).
Pada kegiatan tersebut bertindak sebagai pembaca teks Pancasila adalah Kades Budi Hartono. Pembaca teks Pembukaan UUD’45 Asep Rohana (perwakilan BPD), dan yang membacakan teks Proklamasi perwakilan BPD Tamzis. Sementara doa dilantunkan oleh Ustad Furqon dari MUI Desa Mandala Mekar.
Budi Hartono selaku inspektur upacara membacakan pidato Bupati Bandung Dadang Supriatna yang menyebutkan bahwa tahun ini bangsa Indonesia genap berusia 79 tahun. Kita wajib bersyukur kepada Allah SWT karena melalui proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, berdaulat, serta bebas dari belenggu penjajah. Kita wajib mempertahankan dan mewujudkan apa yang menjadi perjuangan para pendiri bangsa, mengingat proklamasi kemerdekaan bukan tujuan akhir, melainkan alat untuk menyusun tata kehidupan yang baru, mendorong lebih kreatif dan inovatif menuju budaya kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas dalam mencapai cit-cita bangsa Indonesia, yakni terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Melalui Kades Budi Hartono, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengingatkan agar bangsa Indonesia perlu melakukan langkah-langkah percepatan peningkatan kesejahteraan sosial guna menyelesaikan beberapa isu sentral, yakni kemiskinan ekstrim, penurunan angka stunting, dan pengendalian inflasi. Tantangan ini harus dijawab dengan terus fokus bekerja dan optimis pada hasil kerja untuk terus bangkit menuju kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan dengan tema Hari Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024, yakni Nusantara Baru Indonesia Maju.
“Ini adalah harapan baru dan semangat bagi bangsa Indonesia, tidak terkecuali Kabupaten Bandung. Melalui upaya menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional, big data, riset and development, institusi yang kuat, dan mengelola keuangan secara baik. Tentunya nusatara baru adalah simbol upaya kita untuk membangun kembali berbangsa dan bernegara dengan pendekatan inovatif kita harus mampu mengadaptasi dan memanfaatakan perkembangan teknologi serta’ meningkatkan kualitas SDM dalam menghadapi tantangan di era global saat ini.”
Selanjutnya Budi Hartono mengungkapkan amanat Bupati Bandung bahwa sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Bandung kita harus bergandengan tangan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Kita harus meningkatkan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Usai membacakan amanat Bupati Bandung, Kades Budi Hartono berkenan menyaksikan lomba karnaval yang diikuti warga Mandala Mekar melalui perwakilan RW-nya masing-masing.
Karena karnaval ini dilombakan maka hasilnya seluruh warga menampilkan kreativitas terbaiknya masing-masing. Ada kontingan yang menampilkan kreasi jampana yang khas budaya lokal masyarkat Mandala Mekar. Selain itu kreasi berbagai bentuk seni lainnya seperti kuda lumping, sisingaan, nanagaan, dan burung rajawali yang menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat Mandala Mekar tak ketinggalan.
Kades Nyawer
Beberapa kali Kades Budi Hartono didampingi istri dtidaulat untuk menaiki jampana yang disiapkan oleh masing-masing RW. Di atas sisingaan Kades melemparkan sawernya secara acak. Sawer ini sebagai simbol berbagi kepada sesama yang merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Peserta karnaval antusias memunguti saweran yang dilempar Kades. Suasana pun begitu riuh dan menghibur.
Yang tak kalah menarik juga lomba gapura di masing-masing RW dengan berbagai kreasinya yang cukup mengundang decak kagum. Selain lomba tumpeng hasil kreasi masing-masing RW yang merupakan kreasi warganya secara kreatif.
Pada peringatan HUT kemerdekaan RI ke-79 tersebut tampak antusias warga mengikuti karnaval. Tua-muda, kaya-miskin, semua bergabung dalam suasana nasionalisme dan kegembiraan.
Menurut salah seorang peserta, Tatang Supriatna, kegiatan ini lebih meriah dibanding tahun lalu, mengingat dulu lokasi upacara berada di tempat yang cukup jauh dan tidak mudah dijangkau masyarakat. Perayaan 17 Agustusan tahun sekarang diadakan di lapangan GMP yang dekat dan mudah dijangkau sehingga antusiasme masyarakat cukup tinggi.(ask/bnn)