Berita

KKL Prodi Ekonomi Pembangunan FEB Unisba Fokuskan Penguatan UMKM Desa Mekarmanik

SALAMMADANI.COM — Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, pada 17–19 Desember. Kegiatan ini mengangkat tema Strategi Pengembangan UMKM dan melibatkan mahasiswa semester lima.

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB Unisba, Dr. Nurfahmiyati, S.E., M.Si., menuturkan bahwa KKL merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa dibekali pengalaman langsung untuk mengkaji kelayakan sekaligus peluang pengembangan usaha yang dikelola masyarakat desa.

“Mahasiswa kami turun langsung ke lapangan untuk menilai apakah unit-unit usaha yang ada layak dijalankan dan bagaimana strategi pengembangannya,” jelas Nurfahmiyati.

Sebanyak 32 mahasiswa ambil bagian dalam KKL ini dan dibagi ke dalam enam kelompok. Setiap kelompok bertugas mendampingi satu pelaku UMKM. Adapun jenis usaha yang menjadi objek kajian meliputi keripik singkong, singkong beku, madu lebah, manisan pepaya, kopi, serta sale pisang.

See also  Magister Manajemen FEB Unisba Dorong Dosen & Mahasiswa Kuasai Strategi Proposal HibahDikti dan Riset Global

Menurut Nurfahmiyati, pelaksanaan KKL tahun ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada tahun lalu fokus diarahkan pada pemetaan potensi desa, maka pada tahun ini pendekatan dibuat lebih spesifik dengan menyasar langsung unit-unit UMKM yang telah berjalan.

“Tahun sebelumnya kami mengidentifikasi potensi komoditas desa seperti kopi dan bawang. Tahun ini kami lanjutkan dengan pendampingan yang lebih konkret pada usaha-usaha masyarakat,” ungkapnya.

Selama tiga hari kegiatan, mahasiswa menjalani tahapan kerja yang terstruktur. Hari pertama diisi dengan observasi lapangan serta wawancara menggunakan kuesioner kepada pelaku usaha. Hari kedua difokuskan pada penyusunan laporan analisis, sementara hari terakhir diakhiri dengan presentasi hasil kajian di hadapan perangkat desa dan para pelaku UMKM.

See also  Unisba Dampingi Desa Alamendah Bangun Model Wisata Halal Berbasis Komunitas

Nurfahmiyati menegaskan bahwa KKL ini dirancang untuk mendukung konsep Kampus Berdampak, yakni perguruan tinggi yang hadir memberi kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kami tidak sekadar datang dan selesai. Ada pendampingan konkret, seperti pengurusan legalitas usaha melalui Sertifikat Halal. Untuk produk ‘Kopi Rasa Galor’, sertifikatnya sudah terbit, dan saat ini kami sedang mengupayakan sertifikasi untuk merek lainnya,” ujarnya.

Selain pendampingan legalitas, mahasiswa juga membantu penguatan branding UMKM melalui pembuatan logo dan desain kemasan. Dukungan pemasaran dilakukan dengan menggandeng Koperasi Karyawan dan Dosen (Kopkardos) Unisba. Beberapa produk UMKM warga, termasuk merek Liapik, kini telah dipasarkan melalui food truck yang berada di lingkungan kampus Unisba.

See also  Waspada Hoaks Lowongan Petugas Haji

Ke depan, Prodi Ekonomi Pembangunan FEB Unisba berencana menetapkan Desa Mekarmanik sebagai desa binaan selama empat tahun berturut-turut. Dengan skema tersebut, setiap angkatan mahasiswa diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan program yang telah dirintis sebelumnya.

“Skema ini selaras dengan kurikulum. Mahasiswa mendapatkan teori metode penelitian di semester empat, praktik lapangan melalui KKL di semester lima, magang di semester enam, dan fokus skripsi di semester tujuh atau delapan. Prosesnya dirancang sistematis dan berkelanjutan,” pungkas Nurfahmiyati.(askur/png)

Show More

Related Articles

Back to top button