LSP Unisba dan Unsera Banten Lakukan Uji Kompetensi 42 Mahasiswa Unsera
Setelah MoA Antara LSP Unisba dan Fisipkum Unsera
SALAMMADANI.COM (12/6/2022) – Sebanyak 42 mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) dari konsentrasi Ilmu Jurnalistik dan Broadcasting Prodi Ilmu Komunikasi mengikuti uji kompetensi Skema Pengelolaan Media Jurnalistik Siaran. Kegiatan ini berlangsung 8 – 10 Juni 2022, bertempat di TUK (Tempat Uji Kompetensi) Unsera. LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Unisba (Universitas Islam Bandung) bekerjasama dengan Fisipkum Unsera menyelenggarakan ujikom ini sebagai realisasi MoA antara LSP Unisba dan Fisipkum Unsera
Pada kesempatan itu ketua pelaksana ujikom sekaligus jurnalis senior Media Sucahya menyebutkan, melalui kegiatan ini semoga dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa konsentrasi Ilmu Jurnalistik dan Broadcasting sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Ia mengatakan, kegiatan uji kompetensi kali ini memilih skema Public Relations Officer (PRO) dan Digital Marketing yang diikuti 66 mahasiswa yang berasal dari Public Relations, Marketing Communication dan Advertising. Sementara Skema Pengelolaan Media Jurnalistik Siaran diikuti 42 mahasiswa Jurnalistik dan Broadcasting.
“Sebelum mahasiswa lulus harus mengikuti uji kompetensi sebagai salah satu syarat kelulusan. Setelah dinyatakan kompeten maka mahasiswa akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI),” jelas Media.
Sementara itu Ketua Program Studi Komunikasi Indrianti Azhar Firdausi, M.Ikom, menyebutkan bahwa kegiatan ini digelar untuk membekali para mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unsera agar nantinya mampu bersaing di dunia luar, baik sebagai profesional di bidang penyiaran maupun sebagai praktisi penyiaran.
Salah seorang peserta ujikom Dzikri Gunawan mengemukakan cukup puas dengan proses ujikom yang diikutinya selama dua hari dan merasa senang karena melalui ujikom dia mendapat tambahan wawasan, terutama berkaitan dengan pengetahuan penyiaran dan penggunaan peralatan broadcasting televisi.
“Cukup bagus pelaksanaan ujikomnya hanya karena peserta banyak dan asesor sedikit jadi kami ya harus mengantri menunggu giliran. Tapi secara keseluruhan senang karena bisa mengetahui dunia kerja bidang penyiaran secara luas,” kata Dzikri.
Sementara itu peserta lain Tiara Wulandari menyatakan bahwa selama ujikom dirinya merasa ada ilmu dan wawasan tambahan, terutama fotografi, pembacaan naskah, teknik penyiaran sehingga menambah pengetahuan baru selain yang sudah didapat selama di bangku kuliah.
“Pelayanan dari para asesor cukup baik, hanya mungkin soal jadwal lebih diperketat lagi,” sambungnya.
Pada penutupan kegiatan Ketua LSP Unisba Dr. Kiki Zakiah menjelaskan bahwa sertifikat keahlian yang akan didapatkan peserta harus digunakan sebagai bukti bahwa peserta sudah kompeten terjun di dunia penyiaran.
“Namun usia sertifikat ini hanya tiga tahun. Artinya, kalau sudah lewat tiga tahun maka harus mengikuti ujikom lagi untuk memperpanjang sertifikat,” jelas Kiki.
Kiki menambahkan, sebaiknya ujikom yang diikuti mahasiswa melalui LSP P-1, yakni LSP yang khusus untuk mahasiswa yang belum lulus sehingga jika akan masuk dunia kerja kompeten. Sementara kalau sudah bekerja nanti maka LSP yang diikutinya harus LSP P-3 karena materi ujikomnya lebih mengarah pada portofolio yang sudah dikerjakan. (ask/png)