LSP Unisba: Meskipun Kuliah Daring Tetap Harus Kompeten
Melalui uji kompetensi para mahasiswa terbiasa dengan unjuk kemampuan
SALAMMADANI.COM: Selama dua hari (7-8 Februari 2022) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unisba (Universitas Islam Bandung) mengadakan Uji Kompetensi untuk kalangan mahasiswa. Tercatat ada 96 peserta dari Fikom Unisba dan Prodi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang mengikuti Ujikom kali ini.
Menurut Ketua LSP Unisba Dr. Kiki Zakiah, kegiatan ini rutin dilakukan setiap ada permohonan dari para asesi yang berkeinginan mendapatkan Sertifikat Kompetensi sebagai salah satu bentuk SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yang disyaratkan untuk kelulusan, baik di Unisba maupun UPI.
“Jadi, meskipun saat ini di beberapa kampus masih memberlakukan kuliah metode daring tapi soal kompetensi tetap harus diperjuangkan. Untuk itu di Unisba mata kuliah yang berbasis praktikum tetap diselenggarakan secara tatap muka karena menjadi bekal saat mahasiswa mengikuti ujikom yang memang sarat dengan uji kemampuan secara praktis dan aplikatif,” jelas Kiki.
Salah seorang asesi dari Fikom Unisba, Millenia Ajeng menyampaikan, dalam uji kompetensi skema pengelolaan media jurnalistik siaran, ada beberapa tahapan yang diikuti, yaitu tes tertulis, observasi, serta praktik.
”Proses uji kompetensi di sini itu menurut saya sudah cukup baik dan lancar. Dengan adanya uji kompetensi ini saya bisa mendapatkan sertifikasi langsung dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang pastinya sangat berguna untuk memasuki dunia pekerjaan atau profesional nanti,” ungkap Millenia.
Apa yang dirasakan Millenia tak jauh beda dengan Lufi Rulimansyah, asesi asal Prodi Komunikasi UPI. Menurutnya, pada ujikom jurnalistik sudah sangat baik dari mulai pengarahan yang dijelaskan secara lengkap kemudian efisiensi waktu saat ujian sehingga dapat selesai dalam satu hari dan seluruh pihak, terutama dari LSP yang mengayomi dan membimbing para asesi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Memang awalnya kita sempat deg-degan tapi semua pengarahan yang diberikan LSPU membuat kami lebih pede. Apalagi pendekatannya cukup humanis,” jelas Lufi.
Lebih lanjut Kiki menjelaskan, meskipun mahasiswa saat ini banyak yang mengikuti kuliah melalui daring tapi soal kompetensi tetap harus dipunyai, mengingat di era sekarang muncul yang disebut ledakan kreativitas. Justru saat pandemi seperti sekarang ini kreativitas meledak begitu hebat sehingga kita percaya melalui uji kompetensi ini para mahasiswa terbiasa dengan unjuk kemampuan melalui ujikom sehingga gampang menghadapi persaingan dunia kerja maupun kelak jika terjun sebagai seorang profesional. (ask/png)