Opini

Mengungkap Rahasia Al-Qur’an Bagi Kemaslahatan Manusia (2)

Dr. Asep Dudi Suhardini, M.Ag

 

DALAM  Al-Qur’an, terdapat kata-kata yang disebut gharīb (asing) yang memerlukan pemahaman mendalam. Kata-kata ini, meskipun jarang ditemukan dalam percakapan sehari-hari, menyimpan makna yang penuh hikmah. Gharib mengandung dua aspek: kata yang jarang digunakan dan kata yang memiliki makna berbeda dari penggunaan umumnya. Misalnya, فَفَٰتَحْنَا (fātahnā) dalam QS. Al-Mulk: 16 mengandung makna lebih dari sekadar membuka; ia menunjukkan kuasa mutlak Allah. Begitu juga سَأَلَكَ (sa’ālaka) dalam QS. Al-Baqarah: 186, yang menunjukkan pertanyaan mendalam dari hamba kepada Tuhannya.

“Maka Kami bukakan bagi mereka pintu langit.”(QS. Al-Mulk: 16)

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Untuk memahaminya, ulama menggunakan  beberapa metode yaitu Hadis Nabi ﷺ sebagai penjelas makna, Kamus Arab Klasik seperti Lisan al-‘Arab untuk menelusuri makna kata, dan Asbabun Nuzul yang memberikan konteks lebih dalam.

Dalam setiap kata yang gharib, terdapat kedalaman yang tak terhingga, yang menuntut usaha dan ketekunan untuk menggali makna sejatinya. Al-Qur’an, dengan bahasa yang kaya, mengajarkan kita untuk membaca bukan hanya dengan mata, tetapi dengan hati dan pikiran yang terbuka.

Qashash (Kisah-kisah) dalam Al-Qur’an

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”(QS. Yusuf: 111)

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an, atau yang dikenal dengan Qashash, memiliki kedalaman makna dan hikmah yang mengandung pelajaran berharga. Allah seringkali menyampaikan kisah umat-umat terdahulu untuk memberikan petunjuk hidup, menggugah hati, dan mengingatkan umat-Nya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Setiap kisah dalam Al-Qur’an memiliki tujuan tertentu, baik itu memberikan teladan baik atau peringatan, seperti kisah Nabi Yusuf yang penuh kesabaran, atau kisah Fir’aun yang menjadi peringatan akan kebesaran dan kekuasaan Allah.

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an bukanlah sekadar cerita, melainkan bagian dari wahyu yang mengandung nilai moral dan spiritual. Setiap kisah menyentuh aspek kehidupan manusia, memperkenalkan nilai-nilai seperti ketabahan, kejujuran, tawakal, dan keimanan yang mendalam. Al-Qur’an menceritakan kisah nabi-nabi, umat terdahulu, dan bahkan kisah orang-orang yang tidak dikenal untuk menggambarkan realitas kehidupan manusia dalam berbagai dimensi.

See also  Di Balik Ungkapan Keluarga 'Sakinah'

Amtsal (Perumpamaan) dalam Al-Qur’an

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Amtsal atau perumpamaan dalam Al-Qur’an digunakan sebagai sarana untuk memperjelas makna dan mengajarkan nilai-nilai hidup dengan cara yang mudah dipahami. Perumpamaan ini seringkali diambil dari alam sekitar, seperti tanaman, binatang, atau kehidupan sehari-hari, untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami. Dengan perumpamaan ini, pesan moral dan wahyu Allah dapat diterima oleh umat dengan lebih mudah.

Contoh yang jelas adalah perumpamaan tentang orang-orang yang bersedekah di jalan Allah, diibaratkan seperti benih yang tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan banyak buah. Ini menggambarkan bagaimana setiap amal kebajikan akan membuahkan kebaikan yang berlipat. Perumpamaan dalam Al-Qur’an memudahkan manusia untuk menghubungkan kehidupan mereka dengan ajaran Allah yang mulia.

Aqsam (Sumpah) dalam Al-Qur’an

“Demi matahari dan cahayanya yang terang.” (QS. Ash-Shams: 1)

Sumpah dalam Al-Qur’an, yang dikenal dengan Aqsam, merupakan cara Allah menegaskan pentingnya suatu perkara dengan menggunakan objek atau fenomena alam sebagai saksi. Allah bersumpah dengan berbagai ciptaan-Nya, seperti matahari, bulan, waktu, atau alam semesta, untuk menunjukkan keagungan-Nya dan menegaskan kebenaran wahyu-Nya. Sumpah ini tidak hanya menandakan kekuasaan Allah, tetapi juga menggugah kesadaran manusia untuk merenung dan memperhatikan tanda-tanda-Nya yang ada di alam sekitar.

Setiap sumpah yang terdapat dalam Al-Qur’an bukanlah untuk tujuan yang sia-sia, melainkan sebagai penegasan terhadap suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Misalnya, sumpah dengan “waktu”, seperti dalam surah Al-Asr, menunjukkan bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga dan harus digunakan untuk tujuan yang baik.

See also  Rukun dan Ruh Pesantren

Munasabah al-Qur’an

“Dan apa yang Kami turunkan dalam Al-Qur’an untuk suatu tujuan.”(QS. Al-Isra: 106)

Munasabah dalam Al-Qur’an merujuk pada hubungan yang erat antara satu ayat dengan ayat lainnya, atau antar surah yang memiliki relevansi atau kesesuaian satu sama lain. Hal ini menjelaskan keterkaitan dan konsistensi wahyu yang diturunkan, di mana setiap ayat saling melengkapi dan memperkuat pemahaman satu sama lain.

Munasabah al-Qur’an menggambarkan keindahan dan kesempurnaan struktur wahyu yang tak terpisahkan. Dalam hal ini, pengaturan ayat dan surah bukan hanya acak, tetapi memiliki tujuan tertentu yang harus dipahami agar dapat mengambil hikmah yang lebih mendalam. Misalnya, surah Al-Baqarah yang mengandung banyak hukum dan peraturan, berhubungan dengan surah-surah berikutnya yang memperjelas aplikasi dari peraturan-peraturan tersebut.

Huruf Muqatta’ah dalam Al-Qur’an

Huruf Muqatta’ah adalah rangkaian huruf yang terdapat di awal beberapa surah dalam Al-Qur’an. Huruf-huruf ini—seperti Alif Lam Mim, Qaaf , Ya’ Siin , dan lainnya, tidak membentuk kata atau kalimat yang jelas dalam bahasa Arab, sehingga maknanya tidak dapat dijelaskan secara langsung.

Huruf-huruf muqatta’ah ini memiliki posisi penting dalam struktur wahyu. Mereka menjadi pengingat bagi umat manusia bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang tidak dapat disamai oleh manusia, bahkan dalam bahasa yang paling sempurna sekalipun. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf ini adalah simbol-simbol yang hanya diketahui maknanya oleh Allah SWT, sementara lainnya melihatnya sebagai cara untuk menunjukkan keajaiban bahasa Arab, yang penuh dengan keindahan dan kedalaman yang tak terjangkau oleh akal manusia.

See also  Membincangkan Ideologi

Meskipun tidak ada penafsiran yang pasti tentang arti dari huruf-huruf ini, banyak ulama yang menganggapnya sebagai salah satu misteri yang menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah, yang hanya dapat dipahami oleh-Nya. Ini juga mengingatkan kita akan keterbatasan manusia dalam memahami segala aspek wahyu dan rahasia Allah yang tak terhingga.

Huruf muqatta’ah juga berfungsi untuk memperindah dan memperkaya struktur bahasa Al-Qur’an, memberikan kedalaman yang mengundang tafakkur dan kontemplasi lebih jauh bagi setiap pembacanya. Keberadaannya mencerminkan bahwa Al-Qur’an adalah suatu mukjizat yang tak bisa ditiru atau dicerna hanya dengan pemikiran biasa. Mereka menjadi kunci bagi para ahli tafsir untuk terus menggali makna yang lebih dalam, tanpa henti.

 Adab Membaca Al-Qur’an

“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya. Mereka itulah yang beriman kepadanya.”

(QS. Al-Baqarah: 121)

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang mulia. Namun, ia harus disertai dengan adab, seperti berwudhu, membaca dengan tartil, memahami maknanya, dan berusaha mengamalkannya. Dengan adab yang benar, tilawah menjadi jembatan menuju kedekatan dengan Allah.

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan mereka yang berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dalam membaca maupun mengajarkan kandungannya.

Ya Allah, yang menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan cahaya, jadikan hati ini tunduk dalam kebenaran firman-Mu. Terangi langkah kami dengan hikmah wahyu-Mu. Limpahkan kekuatan untuk membaca, memahami, dan mengamalkan ayat-ayat-Mu.

Ya Allah, wahai yang menurunkan Al-Qur’an sebagai cahaya di kegelapan dan penuntun bagi hati yang gundah. Limpahkanlah hikmah-Mu kepada kami untuk memahami keindahan wahyu-Mu, memaknai setiap ayat-Mu, dan mengamalkannya dalam setiap langkah kami. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai pelita yang menerangi jalan hidup kami menuju ridha-Mu.(ADS)

Show More

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button