PG-PAUD Unisba Gelar Studium General: Mengasah Kreativitas, Nilai, dan Jiwa Wirausaha Pendidik Masa Depan

SALAMMADANI.COM — Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar Studium General bertajuk “Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini” di Auditorium Gedung Dekanat FTK Unisba.
Kegiatan ini menjadi ajang refleksi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa calon guru PAUD dalam menciptakan media pembelajaran yang kreatif, kontekstual, dan berpijak pada nilai-nilai keislaman.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Aep Saepudin, M.Ag., menegaskan bahwa guru PAUD memiliki peran penting dalam membangun karakter generasi bangsa sejak usia dini.
“Guru anak usia dini bukan hanya pengajar, melainkan pendidik pertama yang memperkenalkan nilai-nilai kehidupan. Karena itu, kreativitas dan moralitas harus berjalan seiring,” ujarnya penuh penekanan.
Sementara itu, Ketua Program Studi PG-PAUD, Dr. Ayi Sobarna, M.Pd., menuturkan bahwa Studium General menjadi agenda rutin yang dihadirkan untuk memperluas wawasan akademik sekaligus menumbuhkan semangat inovasi di kalangan mahasiswa.
“Kami berharap lulusan PG-PAUD Unisba tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menciptakan pengalaman belajar yang hidup, bermakna, dan bernilai,” jelasnya.
Sebagai pembicara utama, Dr. Thomas Balduci, M.Pd., menyuguhkan sesi yang interaktif dan inspiratif. Ia memperagakan magic learning, permainan sulap edukatif yang dirancang untuk membantu anak memahami konsep abstrak melalui pengalaman yang menyenangkan. Menurutnya, media seperti ini mampu memantik rasa ingin tahu dan meningkatkan fokus anak dalam belajar.
Tak hanya membahas kreativitas, Thomas juga menanamkan semangat kewirausahaan bagi calon pendidik. Ia menekankan bahwa menjadi pendidik yang tangguh berarti siap menghadapi kegagalan dan tetap berserah diri kepada Allah dalam setiap langkah perjuangan.
“Jatuh dalam proses adalah hal biasa. Yang luar biasa adalah kemampuan untuk bangkit dengan hati ikhlas dan pikiran jernih. Baik dalam pendidikan maupun usaha, yang utama bukan seberapa cepat kita berhasil, tapi seberapa kuat kita bertahan,” pesannya menutup sesi dengan refleksi mendalam.
Suasana acara semakin semarak dengan penampilan budaya mahasiswa PG-PAUD yang menampilkan beragam busana adat Nusantara. Pertunjukan tersebut menjadi simbol penghormatan terhadap keberagaman budaya Indonesia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan anak usia dini.
Melalui kegiatan ini, PG-PAUD Unisba meneguhkan komitmennya untuk terus melahirkan pendidik yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki mental yang tangguh, daya cipta tinggi, serta karakter islami yang kuat dalam menjalankan profesinya.(gifa/png)