PKM Magister Ilmu Komunikasi Unisba dan PPI Malaysia Dorong Mahasiswa Indonesia Bangun Pola Pikir Positif di Luar Negeri
SALAMMADANI.COM – Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digelar Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) bersama Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPI Malaysia) menjadi ajang penuh makna bagi mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Malaysia, Selasa (11/11).
Kegiatan ini diikuti oleh delapan perwakilan PPI Malaysia, yang terdiri dari satu mahasiswa sarjana, enam mahasiswa magister, dan dua mahasiswa doktoral. Dalam suasana hangat dan interaktif, para peserta aktif berdiskusi serta berbagi pengalaman seputar pentingnya menumbuhkan pola pikir positif, perilaku adaptif, dan ketahanan mental saat menjalani kehidupan akademik maupun sosial di luar negeri.
Dengan mengusung tema “Building Positive Mindset and Behavior for a Better Community”, kegiatan ini menegaskan bahwa menempuh pendidikan di luar negeri tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan kepribadian, kematangan emosional, serta tanggung jawab sosial untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Beragam sesi dialog dan kegiatan reflektif yang berlangsung berhasil membangkitkan semangat para pelajar Indonesia untuk memperkuat budaya komunikasi yang sehat, mengelola tekanan akademik secara bijak, dan menjadi pribadi yang tangguh serta bermanfaat bagi komunitas — baik di Malaysia maupun ketika kembali ke tanah air.
Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Nur Ilmi Abisri, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Unisba, turut hadir sebagai pembicara. Ia menyampaikan pandangan inspiratif mengenai pentingnya memiliki mindset positif dan komunikasi empatik bagi mahasiswa Indonesia di luar negeri. Menurut Ilmi, semangat belajar yang tinggi dan rasa saling mendukung antar sesama pelajar menjadi fondasi untuk membangun komunitas yang kuat, harmonis, dan saling menguatkan.
Menjelang akhir kegiatan, seluruh peserta menyampaikan komitmen untuk terus menumbuhkan semangat positif, menjaga tujuan hidup yang jelas, serta menjadikan ilmu sebagai sarana kebajikan. Mereka juga bertekad untuk memanfaatkan setiap pengalaman belajar sebagai bekal untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.
“Belajar bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan nilai kemanusiaan. Ilmu akan menemukan maknanya ketika kita mau membagikannya kepada sesama,” ujar Muhammad menutup kegiatan dengan pesan mendalam.
(askur/png)
