Berita

PLKI Unit Percetakan Al-Qur’an Hadir dengan Fasilitas Modern, Ini Layanan yang Ditawarkan

Selain Cetak Al-Qur'an, UPQ Juga Melayani Percetakan Buku untuk Masyarakat Umum

SALAMMADANI.COM – Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) di Ciawi, Bogor, kini semakin berkembang dengan berbagai fasilitas modern. Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) di bawah Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Ismail Nur, menjelaskan bahwa pada tahun 2024, UPQ telah menyelesaikan pembangunan gedung PLKI yang didukung teknologi canggih. Kehadiran fasilitas ini bertujuan untuk menjaga kualitas cetakan Al-Qur’an serta memastikan distribusinya merata ke seluruh penjuru negeri.

Selain menjadi pusat percetakan, PLKI juga difungsikan sebagai pusat literasi Islam. Di dalamnya, terdapat galeri, perpustakaan, arsip, dan museum yang menampilkan koleksi mushaf, sejarah percetakan Al-Qur’an, seni kaligrafi, hingga mesin cetak bersejarah. Pengunjung dapat menikmati berbagai pameran edukatif serta fasilitas ruang mini teater berkapasitas 200 orang.

See also  Kolab Fikom Unisba dan The AID Academy Malaysia: Academic Writing Workshop

“PLKI memiliki empat lantai yang mengusung konsep galeri, perpustakaan, arsip, dan museum. Di sini, masyarakat bisa melihat berbagai cetakan mushaf Al-Qur’an, dokumen sejarah, hingga galeri mesin percetakan,” ungkap Ismail pada Senin (10/2/2025) di Bogor.

Mengusung Identitas Islam Nusantara

Dari segi arsitektur, PLKI menggabungkan unsur budaya Islam Indonesia dengan sentuhan ornamen kaligrafi khas Nusantara. Pendekatan ini sejalan dengan misi Kementerian Agama dalam memperkuat identitas keislaman yang moderat melalui jalur pendidikan dan budaya.

Tak hanya berfokus pada percetakan, PLKI juga diharapkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Ismail berharap keberadaannya bisa menjadi rujukan bagi akademisi, santri, dan masyarakat luas dalam mempelajari berbagai aspek terkait Al-Qur’an.

See also  Peringati Hari Guru, Fakultas Syariah Unisba Adakan Pelatihan Hisab dan Rukyat

“PLKI tidak sekadar mencetak Al-Qur’an, tetapi juga menjadi pusat kajian keilmuan Islam yang dapat diakses oleh banyak pihak,” tambahnya.

Percetakan Buku dan Mushaf dengan Sentuhan Nusantara

Selain mencetak Al-Qur’an, UPQ juga melayani percetakan buku untuk masyarakat umum melalui skema Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut Ismail, meskipun era digital semakin berkembang, buku fisik tetap memiliki tempat tersendiri karena tidak bergantung pada daya listrik.

Ke depan, UPQ berencana menghadirkan mushaf Al-Qur’an dengan desain iluminasi khas Nusantara. Upaya ini dilakukan untuk memadukan seni budaya lokal dengan nilai-nilai Islam tanpa mengurangi aspek syariat.

See also  UIN KHAS Jember Jajaki Kerja dengan Perguruan Tinggi di Belanda

“Mulai dari pemilihan bahan baku kertas halal, tata letak yang sesuai aturan, hingga menjaga kesucian proses percetakan dengan wudu, semua kami perhatikan agar tetap sesuai dengan kaidah syariat Islam,” jelasnya.

UPQ juga memiliki visi memperluas distribusi mushaf ke luar negeri sebagai bagian dari diplomasi budaya. Dengan langkah ini, Indonesia dapat memperkenalkan Islam yang ramah dan inklusif ke kancah global.

“Harapan kami, mushaf dari Indonesia bisa menjangkau berbagai negara, sekaligus membawa pesan Islam yang damai dan penuh toleransi,” tutup Ismail.(Fn/Mr/m khoeron/ask/ka)

Show More

Related Articles

Back to top button