SURAH Al-Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Quran, terdiri atas 286 ayat, dan dinamai setelah kisah sapi betina Bani Israil. Ayat 1-5 ini adalah mukadimah yang menyatakan Al-Quran sebagai kitab suci tanpa keraguan, petunjuk bagi yang bertakwa. Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat-ayat ini menjelaskan sifat orang bertakwa yang akan mendapat hidayah dari Al-Quran. Dalam konteks turunnya, surah ini menjawab tantangan kaum Yahudi dan munafik di Madinah yang meragukan kenabian Muhammad SAW. Pelajaran utamanya adalah Iman bukan sekadar ucapan tapi amalan yang mencakup keyakinan, ibadah, dan sosial. Ini relevan diterapkan hari ini, di mana banyak orang mengaku beriman tapi abai terhadap perintah Allah.
Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)
Meski tidak ada asbabun nuzul spesifik untuk ayat 1-5, surah Al-Baqarah secara keseluruhan turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah untuk memperkuat umat Islam menghadapi musuh. Menurut riwayat dalam tafsir Al-Qurthubi dan Ibnu Katsir, ayat-ayat awal ini menegaskan keabsahan Al-Quran sebagai wahyu, menolak tuduhan bahwa itu karangan manusia. Ayat ini juga membagi manusia menjadi tiga golongan, yakni mukmin, kafir, dan munafik, dengan ayat 1-5 fokus pada mukmin. Kisah ini mengajarkan bahwa Al-Quran datang sebagai rahmat untuk membimbing umat yang siap menerima hidayah, bukan untuk yang hatinya tertutup.
Mari kita baca Surah Al-Baqarah ayat 1-5 beserta artinya, sesuai terjemahan Kementerian Agama RI:
- الٓمٓ
(Alif Lam Mim)
Artinya: “Alif Lam Mim.”
- ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًۭى لِّلْمُتَّقِينَ
(Dzalikal kitabu la raiba fihi hudan lilmuttaqin)
Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
- ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
(Alladzina yu’minuna bilghaibi wa yuqimunas shalata wa mimma razaqnahum yunfiqun)
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
- وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْـَٔاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
(Walladzina yu’minuna bima unzila ilaika wa ma unzila min qablika wa bil-akhirati hum yuqinun)
Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (hari) akhirat.”
- أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًۭى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
(Ula’ika ‘ala hudan min rabbihim wa ula’ika humul muflihun)
Artinya: “Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Tafsir Ayat per Ayat
Mari kita uraikan tafsir berdasarkan ulama besar Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi.
Ayat 1: Alif Lam Mim
Ini adalah huruf muqatha’at, rahasia Allah yang hanya Dia ketahui. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa huruf ini menunjukkan mukjizat Al-Quran, karena terdiri atas huruf Arab biasa tapi menyampaikan petunjuk ilahi yang tak tertandingi. Menurut Al-Qurthubi, ini tantangan bagi orang Arab yang pandai sastra untuk menyusun serupa, tapi mereka gagal. Pelajaran yang dapat kita petik Al-Quran bukan karangan manusia, tapi wahyu sempurna dari Allah melalui Nabi Muhammad.
Ayat 2: Dzalikal kitabu la raiba fihi hudan lilmuttaqin
Al-Quran adalah kitab tanpa keraguan, petunjuk bagi yang bertakwa. Ibnu Katsir mengatakan “la raiba” berarti bebas dari kebatilan, dan “hudan” adalah hidayah yang hanya diterima oleh yang takut dosa. Taqwa di sini adalah menjauhi syirik dan maksiat. Al-Qurthubi menambahkan, melalui ayat ini menegaskan Al-Quran sebagai sumber hukum dan moral.
Ayat 3: Alladzina yu’minuna bilghaibi wa yuqimunas shalata wa mimma razaqnahum yunfiqun
Ciri mukmin adalah beriman kepada yang bersifat gaib (seperti malaikat, hari akhir), mendirikan salat dengan khusyuk, dan infak dari rezeki Allah. Ibnu Katsir menafsirkan “ghaib” sebagai segala yang tak terlihat tapi diyakini berdasarkan wahyu. “Yuqimunas shalata” berarti salat yang sempurna, bukan hanya sekadar ritual. Selain itu infak di sini mencakup zakat dan sedekah yang intinya menunjukkan kepedulian sosial.
Ayat 4: Walladzina yu’minuna bima unzila ilaika wa ma unzila min qablika wa bil-akhirati hum yuqinun
Mereka beriman kepada Al-Quran, kitab sebelumnya (seperti Taurat, Injil), dan yakin terhadap akhirat. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa hal ini menolak Yahudi yang hanya mengimani Taurat tapi menolak Al-Quran. “Yuqinun” berarti keyakinan pasti, yang memotivasi amal saleh.
Ayat 5: Ula’ika ‘ala hudan min rabbihim wa ula’ika humul muflihun
Mereka mendapat hidayah dari Allah dan sukses sejati. Ibnu Katsir mengatakan “muflihun” adalah kemenangan di dunia dan akhirat, seperti surga. Ini janji Allah bagi yang memenuhi ciri-ciri tersebut.
Pelajaran dan Keutamaan
Pelajaran utama dari ayat 1-5 tersebut Taqwa adalah kunci hidayah, mencakup iman gaib, salat, infak, iman terhadap kitab suci, dan yakin adanya akhirat. Sementara keutamaannya adalah dengan membaca ayat ini akan memperkuat iman, menjaga dari keraguan, dan membawa kehidupan bahagia. Hadits dari Shahih Bukhari menyatakan, membaca Al-Baqarah mampu mengusir setan; ayat awal ini sebagai peneguhan keimanan. Fadilah lainnya ayat-ayat ini merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa, memperoleh keberuntungan, dan menjauhi syirik modern.
Amalkan melalui pertama, tingkatkan iman gaib saat ragu, seperti percaya qadar Allah di masa sulit. Kedua, salat tepat waktu untuk kedisiplinan. Ketiga, infak rutin untuk membantu sesama, seperti donasi ke yatim. Keempat, membaca kitab suci untuk toleransi antaragama. Kelima, yakin akhirat agar kita menghindari korupsi atau maksiat. Contoh: Seorang pebisnis yang infak akan diberkahi, sementara yang kikir rugi di akhirat.
Simpulan
Surah Al-Baqarah ayat 1-5 mengajarkan ciri menjad mukmin sukses, yaitu Taqwa, iman, ibadah, dan sosial. Amalkan untuk selalu mendapatkan hidayah Allah. Terima kasih telah menonton episode 3, like, subscribe, dan share jika konten ini menginspirasi Anda.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber Rujukan
– Tafsir Ibnu Katsir (ibnukatsironline.com).
– Tafsir dari detik.com dan sindonews.com.
– Hadits dari nu.or.id.



