Sahabat Umar bin Khattab RA: Pelopor Penanggalan Hijriah
Dr. Rodliyah Khuza'i (Dosen Fakultas Dakwah Unisba)

SAHABAT Umar bin Khattab dikenal sebagai salah seorang Khulafa’ur Rasyidin yang adil ,cerdas, zuhud dan menjadi pelopor ijtihad dalam bebagai hal. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab memerintah, banyak ijtihad yang beliau lakukan, di antaranya adalah penanggalan hijriyah, peristiwa monumental selain tersusunnya al-Quran menjadi sebuah mushhaf di masa Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq.
Berawal dari peristiwa terkait dokumen pengangkatan Abu Musa Al-Asy’ari sebagai gubernur di Basrah. Kala itu terjadi perdebatan mengenai waktu pengangkatannya, khalifah Umar Bin Khattab memanggil para sahabat untuk memecahkan permasalahan tersebut. (PBSB) Kemenag RI (2025). Ada empat usulan dari para sahabat yang diajukan kepada Umar sebagai perhitungan awal tahun, seperti tahun Muhammad lahir, tahun wafatnya Rasulullah, tahun Muhammad diangkat menjadi Rasul, dan tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah. Di antara usulan para sahabat maka usulan sahabat Ali as.yang diterima kahlifah Umar ra, yakni tahun Islam dimulai dari hijrah Rasul Saw.bersama para sahabat dari Mekkah ke Madinah.
Sahabat Ali bin Abi Thalib mengusulkan tahun Islam dimulai sejak Hijrah Rasul dari Mekah menuju Madinah karena memiliki sejarah monumental, di mana Rasul Saw dan para pengikutnya tidak saja hijrah secara jasmani/ fisik (mereka meninggalkan keluarga, harta benda, bahkan kampung halaman) tetapi mereka juga melakukan hijrah secara spiritual dasarnya karena iman, yakni karena taat kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, mencari ridha-Nya.
- al-Baqarah,2 : 218
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Tafsir Unisba,Juz II,2012: 220) Pada kenyataannya, di antara para sahabat yang hijrah ke Madinah tidak semuanya karena perintah Allah dan rasul-Nya. Ada yang hijrah karena ingin memperoleh dunia, ada pula yang hijrah karena ingin menikahi seorang perempuan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, dari Umar, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.” (HR. Bukhari) [ No. 54 Fathul Bari] Shahih. Sebagaimana firman-Nya:
2 Quran Surat .asy-Syura,42: 20
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ حَرْثَ الْاٰخِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖۚ وَمَنْ كَانَ يُرِيْدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۙ وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ نَّصِيْبٍ ٢٠
Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.
Sejak saat itu umat Islam di bawah kepemimpina Khalifah Umar bin Khattab memiliki penanggalan sendiri. Tahun hijriyah mengikuti peredaran bulan, berbeda dengan tahun masehi yang mengikuti peredaran matahari. Bulan Islam sesuai dengan peredaran bulan yang berjumah 29 hari atau 30 hari, sehingga jumlah dalam1 tahun 354,3 hari , sedangkan tahun masehi tiap bulan antara 30,31, sehingga dalam 1 tahun berjumlah 365, 25.( Isma’il Haqqi al-Buruzwi Juz X: 1998: 303-313) Matahari dan bulan bertemu 12 kali dalam1 tahun Tahun hijriyah berjumah 12 bulan sesuai dengan musim-musim yang ada di Mekkah dan kaitannya dengan bulan-bulan ibadah umat Islam. Dimulai dari bulan Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawwal, Dzul Qa’dah, dan Dzul Hijjah. (Isma’il Haqqi al-Buruszwi, Juz X : 240)
Hal ini diperkuat dengan Quran Surat Yasin 36: 38-39
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَاۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ ٣٨ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ ٣٩
Artinya:” “(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Begitu juga) bulan, Kami tetapkan bagi(-nya) tempat-tempat peredaran sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir,) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. ” maksudnya, bulan itu pada awalnya seperti bulan sabit (alis) kemudian semakin hari semakin membesar hingga sampai bulan purnama antara tanggal 13, 14, dan 15, kemudian nanti mengecil lagi kembali seperti bulan sabit. seperti tandan kering yang melengkung.(Tafsir Unisba, Juz XI, 2016: 118) Peredaraan matahari dan bulan secara teratur membuat manusia dapat menghitung bulan dan hari dengan pasti.Ini berarti juga bahwa rahasia-rahasia alam masih terus dapat terungkap bagi para peneliti.(Quraish Shihab, Juz 5 : 334)
Pada saat orang quraisy berhijrah ke Madinah, disambut baik oleh orang-orang Madinah, bahkan mereka bersedia untuk membagi dua semua yang mereka miliki. Hal ini digambarkan dalam firman Allah
3. Quran Surat. Al-Hasyr,59: 9,
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ ٩
Artinya “Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung.
Keutamaan di bulan Muharram ini, pertama, dimulainya tahun Islam atau tahun Hijriyah untuk mengenang perjuangan Rasul Saw. dan para sahabatnya memperolah kemenangan setelah melalui hijrah terlebih dahulu. Kedua, di bulan Muharram ini disunnahkan untuk melaksanakan shaum Sunnah pada tanggal 9 dan 10, karena mengikuti shaumnya Nabi Musa (yang hanya tanggal 10). Pada tanggal 10 Muharram banyak peristiwa bersejarah para Nabi yang diselamat kan Allah dari ujian pada tanggal 10 Muharram. Nabi Adam dibersihkan wajahnya setelah terbakar matahari karena turun ke bumi .Terbakarnya Nabi Ibrahim oleh raja Namrud, Nabi Nuh selamat dari banjir besar, Nabi Musa selamat dari kejaran Firaun, Nabi Yunus keluar dari ikan hiyu. (Muhammad Ash-Shiddiqie, TT : 1 ) Ketika Nabi Muhammad Saw. melihat orang Yahudi shaum pada tanggal 10 Muharram, maka beliau meminta umatnya agar shaum juga pada tanggal 10 Muharram. Agar berbeda dengan kaum Yahudi, maka Nabi meminta agar umat Islam tahun depan shaum sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya. (H.R. Ahmad)
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, jasa Khalifah Umar dan para sahabat tak ternilai sehingga umat Islam memiliki penanggalan sendiri. Hijrah adalah pintu utama untuk membuat seseorang atau umat menjadi lebih baik dan lebih maju bahkan memperoleh kesuksesan dunia akhirat. Bulan Muharram merupakan momentum bersejarah yang seharusnya terus kita ingat, bahwa di dalamnya banyak manusia agung yang dapat menjadi tauladan menapaki hidup yang lebih baik. Wallahu A’lam.