Opini

Sejarah Shaum

Oleh: Dr. Rodliyah Khuza’i, M.Ag (Dosen Fakultas Dakwah Unisba)

IBADAH Shaum atau puasa disyariatkan oleh semua agama samawi dan agama ardhi. Para penyembah berhala sekalipun  melakukannya, sejalan dengan bunyi ayat, sebagaimana diwajibkan atas-orang-orang sebelum kamu dengan bahasa dan cara yang berbeda. (Tafsir Unisba, Juz II, 2017: 117)

Kewajiban menjalankan shaum di bulan Ramadhan dijelaskan dalam QS. al-Baqarah, 2 : 183, yang artinya

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Pada ayat di atas ada beberapa kata kunci, Pertama, kewajiban shaum itu sebenarnya telah diwajibkan juga pada orang-orang sebelumnya. Kedua bahwa tujuan shaum  (bukan sekadar menahan haus dan lapar)  adalah untuk mencapai tingkat/ derajat taqwa.

Bagaimana shaum orang-orang terdahulu.  Pertama, Nabi Adam As. melaksanakan shaum setiap tanggal 13,14, 15,di saat bulan purnama. Beliau melakukan shaum ini karena ketika turun ke bumi, tubuhnya terbakar matahari sehingga menjadi hitam. Maka setelah shaum selama tiga hari tubuh beliau normal kembali seperti semula ketika di surga. .(Lihat Badrudin Al-“Aini al-Hanafi “Umdatul Qari’ Syarhu Shahih Bukhari, Juz XV).  Nabi  Muhammad Saw. menjelaskan, artinya “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasa’i no. 2425. II  hal.80)

See also  Hakikat Ilmu, Kitab, dan Hikmah

Setiap tanggal 10 Muharram para Nabi melaksanakan shaum tanda syukur kepada Allah. Swt. Nabi Adam As diterima taubatnya setelah turun ke bumi; Nabi Nuh As terselamatkan dari banjir besar. Nabi Ibrahim As terselamatkan dari api yang membakar dirinya atas perintah raja Namrud. Nabi Yunus As terselamatkan  dari perut ikan hiu. Nabi Sulaiman As  dikembalikan kerajaannya setelah sempat hilang. Nabi Musa As terselamatkan dari kejaran tentara Fir’aun. (Muhammad Ash-Shiddiqie, TT : 1 )

Ketika Nabi Muhammad Saw. melihat orang Yahudi shaum pada tanggal 10 Muharram maka beliau meminta umatnya agar shaum juga pada tanggal 10 Muharram. Agar berbeda dengan kaum Yahudi maka  Nabi meminta agar umat Islam tahun depan shaum  sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya. (H.R. Ahmad)

See also  Juz 3 Adalah Kisah Perjalanan Manusia

Nabi Daud selalu shaum selang sehari  dan mendapat pujian dari Rasul Muhammad Saw sebagai bentuk rasa syukur dan taubat dari kesalahannya karena hendak menikahi kekasih prajuritnya yang sedang di medan perang.. Teguran Allah kepada beliau melalui dua orang malaikat yang berwujud manusia (dijelaskan pada surat Shad, 38 :22 – 24)

Nabi Saw. selalu menjaga puasa Senin dan Kamis (HR Tirmidzi dan Ahmad). Beliau selalu shaum setiap hari  Senin karena hari itu adalah hari kelahirannya dan hari turunnya wahyu (HR. Muslim, 1162). Lalu beliau selalu shaum di hari Kamis karena setiap hari Kamis amal manusia diangkat ke langit dan dibukakannya pintu surga.

Bagaimana dengan sejarah diwajibkannya shaum Ramadhan sebulan penuh?

Shaum pertama kali difardhukan kepada orang kaya karena adanya kaum fakir pada masa raja Thamuruts, raja ketiga Bani Adam. Ketika terjadi musim paceklik, raja memerintahkan kepada setiap orang kaya agar memberi makan kepada seorang fakir setelah matahari terbit dan menyuruh mereka menahan diri dari makan  di siang  hari sebagai rasa solidaritas kepada kaum  miskin dan memberi kemungkinan kepada kaum miskin, untuk makan pada waktu siang  hari sebagai ibadah dan tawadhu kepada Allah SWT (Isma’il Haqqi al-Buruzi, Juz II, 1995: 192).

See also  Presiden Trump dan Mistifikasi Tragedi Los Angeles

Setelah turunnya perintah untuk melaksanakan Shaum Ramadhan 1 bulan penuh yang diturunkan pada tahun kedua setelah Nabi hijrah ke Madinah atau lima belas tahun dari kerasulan Muhammad Saw. (Tafsir Unisba Juz II: 117) maka semua shaum yang dilakukan para Nabi sebelumnya hukumnya menjadi shaum Sunnah, yang wajib hanyalah Shaum Ramadhan sebulan penuh.

Semoga sebagai umat Nabi Muhammad Saw kita dapat meneladani apa yang dilakukan beliau dan juga para pendahulunya, yakni dapat melaksanakan shaum wajib dan shaum Sunnah. Wallahu  A’lam bi ash-shawab.

Show More

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button