Seperempat Abad Hakteknas, Menuju Indonesia Menjadi Negara Berbasis Inovasi
SALAMMADANI.COM (11/08/2020) – Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada 2020 menandai seperempat abad tonggak sejarah kebangkitan teknologi Indonesia,sejak penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca buatan putra-putri bangsa pada tanggal 10 Agustus 1995.
Menurut Global Innovation Index 2019, saat ini Indonesia masih berada di urutan 85 dari 129 negara penghasil inovasi di dunia. Sedangkan di ASEAN, Indonesia berada di urutan kedua terendah di atas Kamboja. Hakteknas ke-25 diharapkan dapat menjadi titik kebangkitan Indonesia menuju negara berbasis inovasi.
Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Maruf Amin, menuturkan bahwa Hakteknas merupakan peringatan penting untuk menghargai dan mendorong lebih banyak inovasi hasil karya anak bangsa. “Hakteknas diharapkan dapat mendorong munculnya inovasi untuk Tanah Air dan mengajak masyarakat untuk menyadari perlunya budaya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wakil Presiden pada acara puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-25, Senin (10/8).
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, turut menyampaikan pentingnya inovasi untuk menciptakan Indonesia yang mandiri. “Merupakan impian kita semua untuk menciptakan Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera. Mari sukseskan transformasi Indonesia dari negara berbasis konsumsi menjadi negara berbasis inovasi,” ucap Menteri Bambang.
Peringatan Hakteknas ke-25 ini berfokus pada kontribusi keunggulan riset untuk kemandirian bangsa dengan tema ‘Inovasi Indonesia sebagai Solusi’. Rangkaian acara Hakteknas digelar dari Agustus hingga November melalui berbagai kegiatan, seperti peluncuran produk inovasi, seminar, hingga bakti inovasi.
Salah satu acara utama pada puncak peringatan Hakteknas kali ini adalah peluncuran Strategi Nasional Artificial Intelligence (Stranas AI) yang menjadi arah kebijakan nasional 2020-2045. Adapun lima bidang yang menjadi fokus dalam Stranas AI adalah layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, dan mobilitas dan kota cerdas.
Dalam bidang kesehatan, kecerdasan artifisial ditujukan pula untuk penanganan Covid-19, salah satunya alat deteksi dini Covid-19. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengambangkan teknologi RT-LAMP. RT-LAMP atau Reverse Transcription-Loop-Mediated Isothermal Amplification Turbidimetri merupakan teknologi alternatif pendeteksi virus SARS-CoV-2, dengan hasil diagnosa seakurat Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR. RT-LAMP dirancang untuk bisa diaplikasikan di laboratorium-laboratorium dengan fasilitas yang terbatas.
Ada pula alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama di Indonesia, Gerlip HFNC-01 (Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula 01) yang merupakan produk anastesi terbaik kelas 2B. Alat ini membantu untuk mencegah pasien gagal nafas.
LIPI juga mengembangkan kandidat immunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Dua produk yang akan di uji klinis adalah Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. (sr/ed: fz)
Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI
Editor: rifai