Berita

Tim PKM FK Unisba Tingkatkan Pemahaman dan Skrining Kesehatan Jantung Warga Desa Pangauban

SALAMMADANI.COM – Sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Hibah Internal UPPM-FK Unisba periode 2024–2025. Kegiatan ini dipimpin oleh dr. Rika Nilapsari, Sp.PK., M.Pd.Ked., bersama dr. Harvi Puspa Wardani, Sp.JP; dr. H. Muhammad Iqbal, Sp.PD., MMRS; serta lima mahasiswa FK Unisba. Program berlangsung dari Juni hingga Oktober 2025.

Lokasi program berada di Kampung Cisaat, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Temuan survei awal menunjukkan sekitar 70 persen penduduk setempat merupakan lansia yang sering mengalami masalah kesehatan, terutama gangguan pada jantung. Selain itu, sebagian masyarakat masih memilih metode pengobatan nonformal seperti membeli obat di warung, berkonsultasi dengan mantri atau orang pintar, dan rutin mengonsumsi minuman berenergi, dibandingkan memeriksakan diri ke puskesmas.

See also  FH Unisba Kembali Catat Prestasi Nasional, Teguhkan Identitas sebagai Kampus Hukum Unggulan

Melihat situasi tersebut, tim PKM FK Unisba fokus memberikan edukasi mengenai kesehatan jantung dan langkah pencegahan kondisi gawat darurat kardiovaskular. Kegiatan dilakukan melalui dua tahap. Tahap awal berupa penyuluhan kesehatan dan pencegahan serangan jantung pada 23 Juni 2025. Tahap berikutnya, pada 12 September 2025, dilakukan skrining kesehatan yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, indeks massa tubuh (BMI), usia, kadar glukosa, asam urat, dan kolesterol.

Seluruh data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif dan univariat, lalu disajikan dalam bentuk tabel serta diagram. Hasil skrining memperlihatkan mayoritas peserta adalah perempuan (70,69 persen), dengan kelompok usia terbesar berada pada rentang 40–59 tahun (46,55 persen). Mayoritas warga memiliki kadar glukosa (83,67 persen), asam urat (85,71 persen), dan kolesterol (69,39 persen) dalam batas normal. Namun, sebagian besar peserta tercatat memiliki tekanan darah yang tidak stabil, menandakan potensi masalah kardiometabolik meskipun indikator biokimia lain masih normal.

See also  UIN Mataram Kini Miliki Gedung Rektorat Baru

Berdasarkan hasil tersebut, tim PKM menegaskan pentingnya deteksi dan pengelolaan tekanan darah sejak dini. Langkah ini diperlukan bahkan pada individu dengan parameter metabolik normal untuk mencegah risiko penyakit jantung dan komplikasi metabolik di masa mendatang. (askur/png)

Show More

Related Articles

Back to top button