Unisba Dorong Terbentuknya Model Inkubasi Bisnis Syariah Kampus lewat FGD Kolaboratif
SALAMMADANI.COM— Universitas Islam Bandung (Unisba), melalui kolaborasi antara Bagian Kemahasiswaan dan Alumni serta LPPM Unisba lewat Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Halal, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Model Inkubasi Bisnis Syariah Perguruan Tinggi”, pada Rabu (28/5). Diskusi ini berlangsung di Ruang Inkubator Bisnis Halal LPPM Unisba dan menghadirkan berbagai tokoh strategis dari institusi dalam dan luar negeri.
Turut hadir dalam forum ini antara lain Hikmat Taofiq, S.Ag. (Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Unisba), Firman Shakti Firdaus, Ph.D. (Kepala Seksi Pusat Karier dan Kewirausahaan Unisba), Helma Agustiawan (Deputi Direktur KNEKS), Dr. Ida Hindarsah (Co-Founder FOTA), Mochamad Malik AR., S.MB., MM. (Koordinator Kewirausahaan Prodi Manajemen), serta Agung Irianto dari PUM Netherlands.
Kehadiran para tokoh lain seperti Dr. Dewi Rahmi, S.E., M.E. (Kepala Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Halal), Erwin Hamdani Harahap, S.Si., M.Sc. (Ketua KOPDOSKAR Unisba), dan Siti Komalasari, S.Sos., M.Si. (Kepala Bagian Kerja Sama Dalam Negeri Unisba), turut memperkuat diskusi yang mengarah pada lahirnya formula ideal inkubasi bisnis berbasis syariah di kampus.
FGD ini bertujuan merancang sebuah model inkubasi yang memadukan nilai-nilai syariah dengan pendekatan kewirausahaan modern dan dukungan lintas institusi.
Dalam sambutannya, Hikmat Taofiq menegaskan bahwa kampus semestinya menjadi tanah subur bagi lahirnya wirausaha muda yang tidak hanya cakap secara bisnis, namun juga menjunjung etika dan tanggung jawab sosial. “Kampus bukan sekadar ruang akademik, tetapi juga arena strategis mencetak pengusaha syariah masa depan,” ujarnya.
Diskusi berjalan hidup dengan beragam kontribusi konstruktif dari para narasumber—membahas praktik terbaik, hambatan regulatif, dan skema sinergi antara akademisi, sektor swasta, dan pemerintah.
Melalui forum ini, Unisba berharap mampu merumuskan model inkubasi syariah yang aplikatif, adaptif terhadap kebutuhan kampus di Indonesia, serta layak dijadikan model rujukan nasional dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan.(gifa/png)
