Berita

LPPM Unisba Dorong Potensi Pasar Halal Melalui Bimtek dan Expo ‘Halalpreneurship Excellence’

Sertifikasi Halal Sebagai Daya Saing Global

SALAMMADANI.COM – Dalam rangka memperkuat daya saing pengusaha bersertifikat halal sekaligus mengupas peluang pasar halal yang terus berkembang, Tim PKM LPPM Unisba mengadakan rangkaian kegiatan bertajuk Bimtek dan Expo Halalpreneurship Excellence. Dengan tema “Membentuk Wirausaha Berbasis Halal yang Berdaya Saing Global,” kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan praktis dan strategi inovatif kepada peserta dalam mengelola bisnis halal yang kompetitif, berkelanjutan, dan sejalan dengan prinsip SDG’s (Sustainable Development Goals).

Acara ini terbagi menjadi tiga bagian utama: Training For Trainer ASPAMI#02 Aspami melalui zoom meeting (Sabtu, 11/1), implementasi sertifikat halal yang diwujudkan dalam bentuk bazar, serta pelatihan khusus untuk pengusaha bersertifikat halal.

Bimtek digelar pada Rabu (23/1) di Gedung LPPM Unisba dengan sejumlah pembicara ahli. Dr. Anne Ratnasari, M.Si, menyampaikan materi bertajuk “Kunci Sukses Bisnis Halal: dari Sertifikasi hingga Strategi Pasar,” yang dilanjutkan Dr. Sri Suwarsi, M.Si, dengan bahasan “Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Halal di Era Ekonomi Berkelanjutan.” Materi penutup “Menjadikan Sertifikasi Halal Sebagai Kekuatan Inovasi dan Keunggulan Kompetitif” disampaikan oleh Dr. Kiki Zakiah, M.Si, dan Dr. Nurul Chotidjah, M.H.

See also  Prihatin Konflik Israel-Palestina yang Tewaskan Ratusan Orang

Sementara itu, Expo Produk Halal yang menghadirkan puluhan pelaku UMKM dari Bandung dan sekitarnya digelar pada Kamis (23/1). Sebelumnya, sesi zoom meeting dengan Aspami pada 16 Januari 2025 menjadi pembuka dari rangkaian acara ini.

Strategi dan Langkah Sukses Bisnis Halal

Dalam paparannya, Dr. Anne Ratnasari mengacu pada laporan Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2022, yang menempatkan Indonesia di posisi keempat dalam pengembangan ekonomi halal. Indikator ini mencakup sektor makanan dan minuman, fashion, kosmetik, hingga keuangan.

Ia memaparkan bahwa untuk sukses di industri halal, pengusaha harus memiliki sertifikasi halal dari lembaga terpercaya seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Selain itu, penting memahami preferensi konsumen Muslim baik di pasar domestik maupun internasional.

See also  MENKOPUKM: 1 BMT BISA DAPAT DANA BERGULIR HINGGA RP100 M

Beberapa strategi lain yang dikemukakan meliputi menjaga kualitas produk secara konsisten, memperluas akses pasar melalui toko fisik dan online, serta menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran efektif. Jaringan distribusi yang efisien, terutama menggunakan jasa logistik bersertifikat halal, juga menjadi poin penting untuk menjaga integritas produk dari bahan yang tidak halal.

Sertifikasi Halal Sebagai Daya Saing Global

Dalam sesi lainnya, Dr. Kiki Zakiah dan Dr. Nurul Chotidjah menekankan pentingnya sertifikasi halal sebagai elemen strategis dalam memperluas pasar global. Sertifikasi halal kini menjadi simbol kualitas dan kepercayaan, tidak hanya untuk konsumen Muslim tetapi juga bagi konsumen non-Muslim yang menghargai aspek higienitas dan etika produksi.

See also  Kemenag Siapkan Buku Manasik Haji Perempuan

“Era ini menunjukkan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar kebutuhan agama, tetapi juga peluang besar untuk memperluas pasar. Produk halal memiliki nilai ekonomi global yang terus meningkat hingga mencapai triliunan dolar AS,” ujar Dr. Kiki.

Meskipun proses mendapatkan sertifikasi halal tidak selalu mudah, mulai dari biaya hingga regulasi yang beragam di berbagai negara, manfaat yang diperoleh jauh melampaui tantangan tersebut. Sertifikasi ini mendorong inovasi, memperkuat kepercayaan konsumen, dan mendukung keberlanjutan bisnis.

Menurut Dr. Nurul Chotidjah, pasar halal global diperkirakan akan mencapai nilai USD 2,4 triliun pada 2024, mencakup sektor makanan, kosmetik, farmasi, hingga pariwisata halal. Bahkan konsumen non-Muslim semakin memilih produk halal karena kualitas dan etikanya.

“Sertifikasi halal kini menjadi lebih dari sekadar kepatuhan. Ia adalah simbol global yang mencerminkan transparansi, integritas, dan keunggulan dalam kompetisi bisnis,” pungkas Dr. Kiki.

Salah satu stand Sate Maranggi Pak Didin yang cukup ramai dikunjungin para pembeli. PKM ini dibagi menjadi tiga kegiatan, yakni Training For Trainer ASPAMI#02 via zoom meeting (Sabtu, 11/1), implementasi sertifikat halal (dalam bentuk Bazar) dan bimbingan pemegang sertifikat halal serta pelatihan. (foto: ask/png)
Show More

Related Articles

Back to top button