BeritaPesantren

Tim Riset Fikom Unisba Gelar FGD Tentang Green Pesantren dengan ‘Aisyiyah Boarding School Bandung

SALAMMADANI.COM – Perubahan iklim  mempertemukan para pemimpin dunia pada 12 Desember 2015 dengan menyepakati Perjanjian Paris pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP 21) di Paris. Untuk menghadapi perubahan iklim, setiap negara dan masyarakat global perlu terlibat dalam mengembangkan solusi adaptasi dan menerapkan tindakan untuk menghadapi dampak perubahan iklim. Adaptasi yang berhasil tidak hanya bergantung pada pemerintah tetapi juga pada keterlibatan para pemangku kepentingan, termasuk komunitas pesantren yang dengan pendekatan religiusitasnya akan memudahkan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan adaptasi dalam kehidupan keseharian sebagai bagian dari ibadah. Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan program Nusantara Green Pesantren pada Januari 2024 lalu untuk menyelaraskan pengembangan pesantren dengan prinsip berkelanjutan dimulai dengan transformasi pesantren agar menjadi salah satu aktor garda terdepan untuk penghijauan.

Untuk merespon kondisi ini maka tim riset dosen dan mahasiswa Fikom Unisba dalam penelitian Hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek merangkul ‘Aisyiyah Boarding School Bandung untuk menggelar Focus Group Disscussion (FGD) bertema “Kampanye Perubahan Sosial Green Pesantren dalam Mendorong Gerakan Lingkungan Berbasis Eco Pesantren”, Selasa (13/8), bertempat di ‘Aisyiyah Boarding School (ABS) Bandung, Jalan. Laswi Nomor 309 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. FGD ini melibatkan kepala sekolah SMP dan SMA, mudir pesantren, serta santriwati ABS Bandung.

Riset ini didasari keprihatinan pada krisis lingkungan di mana saat ini dunia sedang menghadapi triple krisis planet, yaitu perubahan iklim, polusi dan pencemaran, serta percepatan kehilangan biodiversitas. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam agenda ‘Environment and Sustainable Development’ juga berusaha mengimplementasikan kebijakan memerangi sampah plastik dan polusi, memprioritaskan waste management dengan memperkuat kapasitas dan kapabilitas dengan beralih dari pendekatan linier ke pendekatan sirkular (3R circular economy) dengan prinsip pengurangan melalui daur ulang atau pemulihan sumberdaya.

See also  Menag: Industri Halal Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi di Era Industri 5.0

Isu Penting

Fenomena “Green Pesantren” merupakan isu penting yang perlu dikaji secara lebih dalam agar dapat dikembangkan baik pada tataran teoretis maupun praktis. Green pesantren sebagai gerakan peduli lingkungan perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Guna mencapai tujuan tersebut, perlu kiranya kajian komprehensif mengenai kampanye green pesantren agar bisa menginspirasi, mempersuasi, dan mengubah perilaku masyarakat sebagai tindakan adaptasi dalam mengatasi perubahan iklim.

Namun sayangnya, penelitian mengenai kampanye green pesantren masih jarang dilakukan  para pengkaji komunikasi dan lingkungan di Indonesia. Oleh karenanya, ketua tim riset dari Fikom Unisba, Dr. Dede Lilis Chaerowati, mengungkapkan bahwa “penelitian ini mencoba untuk mengisi celah kekosongan tersebut dengan memotret kampanye dan penggunaan media dalam gerakan green pesantren. Harapannya akan terbangun model kampanye green pesantren untuk Mendorong Gerakan Lingkungan Berbasis Eco Pesantren. Bahkan ke depan, diharapkan kampanye ini juga dapat menginspirasi munculnya gerakan lingkungan yang lebih massif di masyarakat luas.”

See also  Plataran Bandung Gelar Media Gathering

Apalagi ABS Bandung juga memiliki perhatian besar pada gerakan green pesantren ini, sebagaimana diungkapkan oleh wakil mudir Pesantren ABS, Teguh Mulyadi, S.Sy. bahwa sejak awal ABS mencoba memberikan kurikulum khusus, bahkan juga dalam hidden curriculum sebagai value yang ada di pesantren dan menjadi ciri khas. Ada tiga  ciri khas yang menjadi keunggulan ABS Bandung dan salah satunya ialah ramah lingkungan. Banyak Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan di luar KBM yang berorientasi pada lingkungan, misalnya dalam kegiatan prakarya diarahkan pada produk ramah lingkungan, kemudian pendidikan pola hidup bersih dan sehat selalu dihadirkan, juga pembiasaan positif memilah sampah dan memanfaatkan sampah organik untuk budidaya magot.

Kepala SMA ABS Bandung, Ridha Galih Permana, S.Pd.,Gr. juga menambahkan bahwa “di satuan pendidikan SMA menerjemahkan green pesantren melalui  kurikulum yang diberlakukan, yakni pernah mencoba di tahun 2023 bagi santriwati kelas tiga, membuat karya tulis ilmiah sebagai proyek akhirnya, di mana di dalamnya ada produk-produk yang ramah lingkungan dengan melakukan mini research.”

Kepala SMP ABS Bandung, Fitma Fitria Iqlima, M.Pd. juga menegaskan bahwa “di tahun 2022 ketika lokasi sekolah masih di Rancagoong, ikhtiar  sudah dimulai dengan cara santriwati membawa tanaman kemudian dilibatkan dalam penanaman tanaman hidroponik, seperti kangkung, pakcoy, dan santriwati juga kita libatkan untuk merawat hingga panen.

See also  PUKMA Dapat Kiat Seni Pitching Untuk Penjualan dan Promosi dari Fikom Unisba

Saat FGD dengan santriwati  juga terungkap bahwa mereka menganggap penting perilaku hidup yang green atau green lifestyle, seperti diungkapkan oleh Mahaina Nur Farida, “Perilaku green sangat penting sekali gitu ya..bagaimana tindakan kita sekarang tuh akan berpengaruh besar dan dalam jangka panjang juga menentukan gimana bumi ke depannya. Jadi, isu ini penting buat seluruh pelajar karena dimulai dari pelajar juga yang akan menentukan bagaimana ke depan.”

Santriwati lainnya, Fatimah Az-Zahra bahkan mengajak untuk bersemangat menjaga lingkungan, “Ini sebuah isu dunia yang artinya isu ini menjadi tanggung jawab seluruh manusia yang hidup sekarang ini dan pastinya kita pun harus sadar yang akan hidup di bumi ini masih ada generasi selanjutnya yang harusnya bisa menikmati kelayakan seperti udara yang segar ataupun bagaimana caranya lingkungan ini tetap terawat sampai ke depan nanti. Karena Indonesia sendiri pun punya misi seperti Indonesia Emas 2045 dan menurut aku salah satu misinya bisa jadi Go Green. Jadi, ayo bersama-sama kita kuatkan lagi, kita kencangkan lagi semangat untuk menjaga lingkungan kita bersama”.(ask/bnn)

Suasana FGD Fikom Unisba tentang Green Pesantren dengan ‘Aisyiyah Boarding School Bandung.(foto: ist)
Show More

Related Articles

Back to top button