Allah Menunggu Dengan Cinta
Adzab Allah sangat pedih, betul memang. Tapi lihatlah cinta-Nya yang teramat dalam kepada para hamba-Nya. Ia mencintai seorang hamba yang bertaubat dan kembali kepada-Nya. Sekotor apapun lumpur dosa seorang hamba yang ingin membersihkan dirinya, ia sambut dengan tangan terbuka dan penuh cinta.
Firman Allah :
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
“Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (Q.S. Al-Baqarah:222)
Banyak ayat-ayat lainnya yang menggambarkan betapa luasnya kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya. Begitupun dengan hadis-hadis Rasulullah yang berbicara perihal taubat, ampunan dan kasih sayang Allah. Berikut akan dibahas dua hadis saja yang sekiranya cukup menggugah kita agar selalu kembali kepada Allah SWT.
Taubat meghapuskan dosa-dosa
عَنْ أَنسٍ رضِي اللّه عَنْهُ قالَ : سمِعْتُ رَسُولَ اللّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُولُ :قَالَ اللّه تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُك عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي، يا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابٍ الأَرْضِ خَطَايَا، ثُمَّ لَقِيتَنِي لا تُشْرِكُ بِي شَيْئاً، لأَتَيْتُكَ بِقُرابِهَا مَغْفِرَة -رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وقَالَ : حَدِيثٌ حَسَنٌ
Dari Anas ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam, sesungguhnya selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu. Seperti apa pun perbuatanmu, Aku tidak peduli. Hai anak Adam, sekiranya tumpukan dosamu mencapai awan di langit, tetapi kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu, Aku tidak peduli. Hai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa nyaris seisi bumi, kemudian engkau menemui-Ku dengan tanpa menyekutukan Aku dengan apa pun, maka Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sebesar dosamu itu.” (HR al-Tirmizi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis Hasan)
Hadis Qudsi di atas menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Ampunan Allah lebih besar daripada siksa-Nya, rahmat (kasih sayang)-Nya lebih besar daripada kemarahan-Nya. Hadis di atas juga menunjukkan harapan dan optimisme bagi pelaku dosa bahwa pintu taubat selalu terbuka apabila bertaubat. Sebesar apapun dosa yang dilakukan akan diampuni oleh Allah selama sang hamba mau bertaubat dan tidak mati dalam keadaan berbuat syirik kepada-Nya. Yang namanya manusia tentu banyak salah dan banyak pula minta ampun kepada Allah. Walaupun hadis di atas bermakna bahwa Allah selalu mengampuni dosa hamba-Nya apabila bertaubat, namun jangan disalah fahami boleh melakukan dosa seenaknya karena Allah akan mengampuni. Jangan tunda bertaubat dan berfikir bahwa usia kita panjang. Taubat dan maksiat selalu berlomba dengan maut (kematian). Siapakah yang mampu menjamin kita sudah bertaubat sebelum kematian datang ?
Allah bergembira kepada orang yag bertaubat
عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ الأَنْصَارِيِّ خَادِمِ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :الَلهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وقد أضَلَّهُ في أَرضٍ فَلاةٍ . – مُتَّفَقٌ عَلَيْه)
Dari Abu Hamzah yaitu Anas Ibn Malik al-Anshari ra. pelayan Rasulullah saw. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya dari gembiranya seseorang dari kalian yang menemukan untanya yang telah hilang di gurun sahara.” (Muttafaq Alaih). Selain diriwayatkan oleh Bukhari hadis no. 5834 dan Muslim, hadis no. 4932 dan 4933, hadis semisal juga diriwayatkan oleh Ahmad, hadis no. 12750.
Taubat adalah kembali kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kembali kepada Allah dengan berserah diri sepenuhnya dengan penyesalan yang sungguh-sungguh dan berazam untuk tidak mengulangi dosa yang telah dilakukan. Manusia memang kerap kali berbuat salah, baik yang disengaja mau pun tidak. Tapi dengan Rahmat (kasih sayang) yang dimiliki-Nya, Allah memberikan ampunan bagi hamba-Nya yang benar-benar kembali kepada-Nya. Tiada satu pun makhluk di muka bumi ini yang dapat menandingi Allah dalam segala hal, baik dari segi kasih sayang-Nya, maaf-Nya, kesabaran-Nya dan lain-lainnya. Ada hadis lain yang membuktikan bahwa Allah sangat sabar menanti taubat para hamba-Nya. Allah menunggu dengan cinta-Nya yang begitu besar. Memang benar bahwa Allah murka kepada hamba yang melakukan dosa, tapi dengan cinta dan ampunan-Nya, Ia membuka pintu maaf dan ampunan selebar-lebarnya jika sang hamba ingin kembali kepada-Nya. Rasulullah Saw bersabda:
اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِلِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّی تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Artinya: “SesungguhnyaAllah azza wa jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat buruk pada siang hari. Dan membentangkannya kembali pada siang hari untuk menunggu taubat orang yang berbuat buruk pada malam hari.” (H.R. Muslim dari Abu Musa RA).
Selain menunggu dengan cinta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat bergembira ketikah amba-nya benar benar bertaubat. Kegembiraan Allah tersebut digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dengan sangat indah. Dalam hadis diatas, kegembiraan Allah melebihi gembiranya seorang yang menemukan unta dan perbekalannya yang hilang di padang pasir. Betapa gembiranya seorang yang hampir saja putus harapan. Unta dan perbekalan yang sangat diandalkan ketika berada di tempat tandus dan sangat sepi namun hilang entah kemana. Tapi keputus-asaan hilang sirna berganti kegembiraan yang teramat sangat ketika unta itu kembali menghampiri pemiliknya. Bahkan ada hadis semisal yang meriwayatkan bahwa saking gembiranya pemilik unta, samapai-sampai ia salah ucap tidak senganja mengatakan :
اللهم أنت عبدي وأناربك
Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku tuhan-Mu.” (HR. Muslim dari Anas RA)
Oleh karena itu, berilah semangat dan dorong saudara kita yang beranggapan bahwa Allah tidak mau menerima taubat karena kesalahan dan dosa hamban-Nya yang begitu besar. Berikanlah keyakinan kepadanya bahwa Allah menunggu taubat seorang hamba dengan cinta dan kasih sayang-Nya.
Wallahu A’lam.