Al Quran

Makna Ayat Kursi dan Cara Mengamalkannya

Oleh Ibnu Baksin

KALI ini kita akan membahas makna Ayat Kursi, yang merupakan ayat ke-255 dalam Surah Al-Baqarah, serta cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ayat Kursi dikenal sebagai ayat teragung dalam Al-Quran karena mencakup nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT yang menunjukkan kesempurnaan-Nya, seperti keesaan, kehidupan abadi, dan kekuasaan mutlak. Rasulullah SAW sering menganjurkan membacanya untuk perlindungan dari setan dan jin, serta sebagai penguat iman. Surah Al-Baqarah sendiri adalah surah Madaniyah yang panjang, dan ayat ini menjadi inti dari ajaran tauhid. Mari kita pelajari agar kita bisa mengamalkannya secara benar untuk mendekatkan diri kepada Allah di tengah kesibukan modern.

Ayat Kursi adalah ayat yang memuat deskripsi tentang keagungan Allah SWT, yang disebut “Ayat Kursi” karena menyebutkan “Kursi-Nya” yang meliputi langit dan bumi. Ayat ini turun di Madinah sebagai bagian dari Surah Al-Baqarah, yang membahas hukum, kisah Bani Israil, dan penguatan iman umat Islam pasca-hijrah. Makna utamanya adalah memperkuat keyakinan tauhid, bahwa Allah adalah satu-satunya yang berkuasa atas segala sesuatu, tanpa tidur atau lelah. Dalam konteks hari ini, ayat ini relevan untuk mengingatkan kita agar bergantung hanya pada Allah, bukan pada kekuatan duniawi seperti uang atau jabatan.

Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)

Asbabun nuzul Ayat Kursi terkait dengan pertanyaan seorang Yahudi kepada Rasulullah SAW tentang sifat Allah, yang dijawab oleh ayat ini untuk menegaskan keesaan dan kekuasaan-Nya. Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat ini turun untuk membantah keyakinan musyrik dan ahli kitab yang menyekutukan Allah, serta sebagai penguat bagi Nabi SAW menghadapi tantangan di Madinah. Kisah ini mengajarkan bahwa wahyu datang untuk membersihkan konsep ketuhanan dari penyimpangan, dan ayat ini menjadi ayat teragung karena kelengkapannya dalam menggambarkan sifat Allah.

See also  Surah Al-Kahfi - Perlindungan dari Fitnah Dajjal

Bacaan dan Terjemahan

Mari kita baca Ayat Kursi beserta artinya, sesuai terjemahan standar Kementerian Agama RI:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

(Allahu la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyumu la ta’khudhuhu sinatun wa la nawmun lahu ma fi as-samawati wa ma fi al-ardi man dza alladzi yasfa’u ‘indahu illa bi-idznihi ya’lamu ma bayna aydihim wa ma khalfahum wa la yuhituna bi-syay’in min ‘ilmihi illa bima sya’a wasi’a kursiyyuhu as-samawati wa al-arda wa la ya’uduhu hifzhuhuma wa huwa al-‘aliyyu al-‘azhim)

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

See also  Surah Al-Kahfi - Perlindungan dari Fitnah Dajjal

Makna/Tafsir Ayat Kursi

Mari kita uraikan makna ayat ini berdasarkan tafsir ulama seperti Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi.

Allahu la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyumu: Menegaskan tauhid, bahwa hanya Allah yang berhak disembah, Yang Maha Hidup (tidak mati) dan Maha Mengurus segala sesuatu tanpa bantuan. Ini menolak syirik dan menunjukkan kesempurnaan zat Allah.

La ta’khudhuhu sinatun wa la nawmun: Allah tidak mengantuk atau tidur, berbeda dari makhluk yang lemah. Ibnu Katsir menjelaskan ini sebagai bukti bahwa Allah selalu mengawasi alam semesta tanpa kelelahan.

Lahu ma fi as-samawati wa ma fi al-ardi: Segala yang di langit dan bumi milik Allah, menunjukkan kekuasaan mutlak-Nya atas ciptaan.

Man dza alladzi yasfa’u ‘indahu illa bi-idznihi: Tidak ada yang bisa memberi syafaat (pertolongan) kecuali dengan izin Allah, membantah keyakinan ahli kitab tentang syafaat tanpa syarat.

Ya’lamu ma bayna aydihim wa ma khalfahum wa la yuhituna bi-syay’in min ‘ilmihi illa bima sya’a: Allah mengetahui masa lalu, sekarang, dan masa depan, sementara manusia hanya tahu apa yang Dia izinkan. Ini menekankan keluasan ilmu Allah.

Wasi’a kursiyyuhu as-samawati wa al-arda wa la ya’uduhu hifzhuhuma wa huwa al-‘aliyyu al-‘azhim: Kursi-Nya (singgasana kekuasaan) meliputi langit dan bumi, dan memelihara semuanya tidak memberatkan-Nya. Allah Maha Tinggi dan Maha Agung.

Makna keseluruhan: Ayat ini adalah ringkasan tauhid uluhiyyah, rububiyyah, dan asma’ wa sifat, memperkuat iman bahwa Allah adalah satu-satunya pelindung.

Keutamaan Ayat Kursi

Ayat Kursi memiliki fadilah luar biasa berdasarkan hadits shahih. Rasulullah SAW bersabda bahwa membacanya setelah shalat fardhu akan melindungi hingga shalat berikutnya, dan hanya kematian yang menghalangi masuk surga. Hadits dari Ubay bin Ka’ab menyatakan ayat ini adalah ayat teragung karena mencakup sifat Allah yang sempurna. Keutamaan lain: Mengusir setan dari rumah jika dibaca sebelum tidur, memberikan ketenangan hati, dan ampunan dosa. Dalam riwayat Bukhari, membacanya pagi dan petang melindungi dari gangguan jin.

See also  Tafsir Surah Ar-Rahman - Bukti Kasih Sayang Allah

Cara Mengamalkan Ayat Kursi

Cara mengamalkan Ayat Kursi sederhana tapi konsisten:

  1. Bacalah setelah setiap shalat fardhu untuk perlindungan sepanjang hari.
  2. Bacalah sebelum tidur untuk mengusir setan dan mimpi buruk, seperti riwayat dari Abu Hurairah.
  3. Amalkan pagi dan petang sebagai wirid untuk ketenangan dan fokus.
  4. Bacalah saat bepergian atau masuk rumah untuk keamanan dari bahaya.
  5. Renungkan maknanya untuk memperkuat iman, bukan sekadar hafalan.

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan modern, amalkan Ayat Kursi untuk menjaga rumah dari bahaya seperti pencurian atau bencana, membantu fokus saat bekerja, dan memperkuat iman saat ragu. Contoh: Seorang pekerja yang membacanya pagi hari akan merasa tenang menghadapi stres, sementara keluarga yang membacanya bersama akan terlindung dari gangguan spiritual. Ini juga mendidik anak untuk bergantung pada Allah, bukan takhayul.

simpulan

Ayat Kursi adalah ayat agung yang mengajarkan makna tauhid dan kekuasaan Allah, dengan amalan sederhana yang membawa keberkahan. Amalkanlah secara rutin untuk iman yang kuat dan perlindungan-Nya. Terima kasih telah menonton episode 6, jangan lupa like, subscribe, dan share. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber Rujukan Tambahan

– Tafsir dari Detik.com dan Muslim.or.id.

– Keutamaan dari MediaIndonesia.com dan Liputan6.com.

– Amalan dari BanggaBersarung.com dan NU.or.id.

Show More

Related Articles

Back to top button