MARI kita membahas Surah Al-Kahfi, surah ke-18 dalam Al-Quran yang terdiri atas 110 ayat dan termasuk golongan Makkiyah. Surah ini memuat kisah-kisah inspiratif seperti Ashabul Kahfi, pemilik kebun, Nabi Musa dengan Khidir, dan Dzulqarnain, yang semuanya mengajarkan tentang ujian iman, kesabaran, dan keadilan. Rasulullah SAW menganjurkan membacanya setiap Jumat karena keutamaannya, terutama sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal yang akan muncul di akhir zaman. Mari kita pelajari agar kita bisa mengamalkannya untuk memperkuat iman di tengah fitnah zaman sekarang.
Surah Al-Kahfi dinamai dari kisah pemuda gua (Ashabul Kahfi) yang melarikan diri dari penguasa zalim untuk mempertahankan iman. Surah ini turun di Mekah untuk memperkuat hati Rasulullah SAW dan umatnya menghadapi penindasan Quraisy, dengan tema utama ujian iman dan perlindungan Allah atas orang bertakwa. Dalam konteks akhir zaman, surah ini relevan karena hadits shahih menyatakan bahwa membacanya melindungi dari fitnah Dajjal, yang akan membawa kekacauan besar dengan tipu dayanya. Di era digital, fitnah seperti informasi palsu atau godaan materialisme bisa dianggap sebagai “fitnah kecil”, dan surah ini menjadi benteng spiritual.
Secara historis, kisah Ashabul Kahfi diyakini terjadi pada abad ke-3 Masehi di wilayah Kekaisaran Romawi, khususnya di kota Ephesus (sekarang di Turki). Legenda ini mirip dengan cerita Kristen yang dikenal sebagai “Seven Sleepers of Ephesus”, di mana tujuh pemuda Kristen bersembunyi di gua untuk menghindari penganiayaan Kaisar Decius (berkuasa 249-251 M), yang memerangi agama Kristen dan memaksa penyembahan dewa-dewa Romawi. Decius adalah kaisar yang dikenal dengan dekritnya yang memerintahkan semua warga Romawi untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa, dan siapa pun yang menolak dianiaya atau dibunuh.
Menurut catatan sejarah Kristen (seperti dalam tulisan Gregorius dari Tours dan legenda Siria), para pemuda itu tidur selama sekitar 196 tahun (dari masa Decius hingga masa Kaisar Theodosius II sekitar 408-450 M), di mana Kristen telah menjadi agama resmi kekaisaran. Ketika mereka bangun, mereka menemukan dunia yang telah berubah, dan kisah mereka menjadi simbol kebangkitan dan iman. Situs gua ini masih ada hingga kini di Ephesus, dan telah menjadi tempat ziarah bagi umat Kristen dan Muslim, dengan bukti arkeologi seperti makam dan inskripsi yang mendukung adanya kultus di sekitar gua tersebut sejak abad ke-5 M.
Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Surah)
Asbabun nuzul Surah Al-Kahfi terkait dengan ujian kenabian Muhammad SAW oleh orang Yahudi dan Quraisy. Menurut riwayat, kaum Quraisy bertanya kepada Nabi SAW tentang pemuda gua, ruh, dan Dzulqarnain atas saran orang Yahudi untuk menguji kebenaran kenabiannya. Allah SWT kemudian menurunkan surah ini sebagai jawaban lengkap, membuktikan Al-Quran adalah wahyu ilahi. Kisah ini mengajarkan bahwa Al-Quran datang sebagai petunjuk untuk menyelesaikan keraguan dan memperkuat iman, bukan sekadar cerita tapi pelajaran hidup.
Surah ini panjang, jadi mari kita baca ayat-ayat pembuka beserta artinya, sesuai terjemahan Kementerian Agama RI:
Ayat 1. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا
(Al-hamdu lillahi alladzi anzala ‘ala ‘abdihi al-kitaba wa lam yaj’al lahu ‘iwaja)
Artinya “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.”
…(Ringkasan: Surah membahas kisah Ashabul Kahfi, pemilik kebun, Musa-Khidir, dan Dzulqarnain, diakhiri dengan peringatan akhirat.)
Ayat 110. قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa’. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”
Tafsir Ringkas
Kita uraikan tafsir berdasarkan ulama seperti Ibnu Katsir, fokus pada kisah utama yang terkait perlindungan iman.
Ayat 1-12: Pembukaan dan Kisah Ashabul Kahfi (awal)
Surah dimulai dengan puji syukur atas Al-Quran yang lurus. Kisah pemuda yang bersembunyi di gua untuk mempertahankan tauhid dari raja zalim, Allah tidurkan mereka 309 tahun. Ibnu Katsir menjelaskan ini sebagai bukti kekuasaan Allah atas waktu dan perlindungan bagi yang bertakwa.
Ayat 13-26: Kisah Ashabul Kahfi (lanjutan)
Mereka bangun di era baru yang beriman, menunjukkan bahwa iman akan menang meski diuji. Maknanya sabar dalam fitnah, seperti fitnah Dajjal yang akan menguji keyakinan.
Ayat 27-59: Kisah Pemilik Kebun dan Hikmah Kehidupan
Dua saudara, satu kaya tapi sombong, kebunnya hancur; mengajarkan kerendahan hati dan akhirat lebih utama. Ini peringatan agar tidak tergoda harta, mirip fitnah Dajjal yang menjanjikan kekayaan palsu.
Ayat 60-82: Kisah Nabi Musa dan Khidir
Musa belajar dari Khidir tentang ilmu ghaib: Lobangi perahu, bunuh anak, bangun tembok. Maknanya kesabaran terhadap qadar Allah, tidak semua terlihat buruk adalah buruk.
Ayat 83-110: Kisah Dzulqarnain dan Penutup
Raja adil yang membangun tembok lawan Ya’juj Ma’juj. Maknanya Keadilan dan persiapan akhirat. Penutup menekankan tauhid dan amal saleh.
Tafsir keseluruhan adalah surah ini mengajarkan perlindungan iman dari fitnah melalui kisah-kisah teladan.
Keutamaan Surah Al-Kahfi sebagai Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Keutamaan utama adalah perlindungan dari fitnah Dajjal. Hadits shahih dari Muslim nomor 809: “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal.” Hadits lain dari Abu Darda: Membaca sepuluh ayat terakhir juga melindungi. Membaca seluruh surah setiap Jumat mendatangkan cahaya dari Jumat ke Jumat dan ampunan dosa. Alasan perlindungan: Kisah-kisahnya memperkuat tauhid, yang menjadi senjata lawan tipu daya Dajjal.
Amalkan dengan membaca surah ini setiap Jumat pagi atau malam, hafal 10 ayat pertama/terakhir untuk perlindungan spiritual. Saat fitnah seperti hoaks atau godaan duniawi, renungkan kisah Ashabul Kahfi untuk sabar. Ajarkan keluarga untuk bentuk iman kuat, seperti membacanya bersama untuk keberkahan rumah.
Simpulan
Surah Al-Kahfi adalah benteng dari fitnah Dajjal melalui pelajaran tauhid dan kesabaran. Amalkanlah untuk iman yang terlindung. Terima kasih telah menonton episode ini, like, subscribe, dan share. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Referensi
– Detik.com dan Sindonews.com (asbabun nuzul dan ringkasan).
– Almanhaj.or.id (hadits shahih).
– webqh.my.id



